Suara.com - Seorang pria Italia, saudara dari perempuan yang meninggal dunia di sebuah rumah akibat infeksi virus corona harus menyampaikan permohonan memilukan melalui media sosial untuk membujuk pihak berwenang Italia agar datang dan mengurus jenazah tersebut.
Teresa Franzese (47), yang tinggal bersama keluarganya di sebelah selatan Kota Naples, menunjukkan gejala virus corona pekan lalu. Kesehatannya memburuk dengan cepat dan dia meninggal pada Sabtu (7/3) sebelum hasil tes penyakitnya diketahui.
Karena ketidakpastian penyakit, pengurus pemakaman dan bahkan rumah sakit setempat menolak untuk mengambil jasadnya.
"Kakak perempuan saya sudah mati, di tempat tidur. Saya tidak tahu harus berbuat apa. Saya tidak bisa memberi pemakaman yang pantas baginya karena lembaga-lembaga itu telah meninggalkan saya," kata saudara lelakinya, Luca Franzese, dalam sebuah video yang diunggah di Facebook.
Baca Juga: 5 Anggota DPRD Minahasa Tenggara Diisolasi Terkait Corona
Franzese, seorang pelatih kebugaran, menunjukkan tubuh saudarinya yang terbaring di belakangnya.
"Kami hancur. Italia telah meninggalkan kami. Mari tetap kuat bersama. Silakan bagikan video ini di mana-mana," katanya, sambil berjuang menahan emosi.
Akhirnya, setelah menunggu selama 36 jam, pengurus yang mengenakan pakaian pelindung tiba dan membawa jenazah langsung ke pemakaman setempat di mana dia dikebumikan tanpa upacara.
Keluarganya harus tetap dikarantina di rumah karena khawatir mereka mungkin juga menderita penyakit ini.
Italia telah menutup hampir semua toko kecuali toko makanan dan apotek dalam kebijakan penutupan wilayah paling menantang di Eropa, saat kematian akibat virus corona di negara itu meningkat menjadi 827 dengan lebih dari 12.000 kasus penyakit dikonfirmasi.
Baca Juga: Wabah Corona Menurun di China, Sekolah Mulai Buka Lagi
Franzese mengatakan saudara perempuannya menderita epilepsi. Ketika kondisinya memburuk, dia mengatakan dia bersikeras bahwa dia dites untuk virus corona.