Geisz Chalifah: Pemprov DKI Kerja Selamatkan Warga Bukan Buzzer Corona

Jum'at, 13 Maret 2020 | 07:10 WIB
Geisz Chalifah: Pemprov DKI Kerja Selamatkan Warga Bukan Buzzer Corona
Ilustrasi Geisz Chalifah. (Suara.com/Iqbal Asaputro)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Aktivis sosial Geisz Chalifah optimis Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mampu menanggulangi pandemi virus corona Covid-19 yang sampai sekarang masih mengancam.

Geisz mendukung pernyataan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan soal upaya antisipasi menghadapi kondisi terburuk penularan virus corona Ia berharap, semua warga terbebas dari virus tersebut.

Pernyataan ini diungkap Geisz melalui cuitan di akun Twitter pribadinya, @geiszchalifah. Ia menanggapi tautan video Anies yang menjadi narasumber program Mata Najwa bertajuk "Gara-gara Corona", Selasa (12/3/2020).

"Insya Allah kita semua terselamatkan," kata Geisz seperti dikutip Suara.com, Kamis (12/3).

Komisaris Ancol tersebut lantas menerangkan, langkah yang diambil Anies sudah tepat. Sebab, tugas Pemprov sejatinya melindungi warga bukan menyewa buzzer yang tak mempan digunakan sebagai senjata memerangi virus corona.

"Tugas pemrov memang bekerja menyematkan warga, bukan menyewa buzzer, virus corona tak mati oleh buzzer tapi oleh tindakan serius dengan berbagai pencegahan," imbuhnya.

Cuitan Geisz Chalifah soal Pemprov DKI antisipasi virus corona. (Twitter/@geiszchalifah)
Cuitan Geisz Chalifah soal Pemprov DKI antisipasi virus corona. (Twitter/@geiszchalifah)

Sementara dalam video yang turut dibagikan Geisz, Anies mengklaim telah melakukan langkah nyata mencegah penyebaran virus corona di ibu kota.

Anies bahkan telah menyiapkan langkah lanjutan jika terjadi situasi terburuk dalam menghadapi virus corona. Sedangkan skenario terburuk itu telah disusun dalam simulasi peningkatan kasus corona.

Ia mengaku program antisipasi tersebut terinspirasi dari kebijakan yang diterapkan di negara lain seperti Singapura, Selandia Baru, Vietnam dan Italia.

Baca Juga: Surat Mundur Riza dari DPR Belum Diteken Jokowi, Panlih Minta Dilengkapi

"Kalau kita rileks seperti Italia bayangkan dalam 18 hari dari 4 pasien menjadi 9.ooo. Kalau di Jakarta kan kita simulasi dengan kondisi seperti sekarang kalau dua minggu dari sekarang tidak melakukan langkah-langkah serius punya potensi 6.ooo kasus, 840 parah, 300 kritis," ungkap Anies.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI