Suara.com - Wali Kota Batam, Muhammad Rudi mengakui telah mendapat konfirmasi bahwa Pemerintah Singapura akan membantu penanganan antisipasi virus corona di Batam. Mereka mengirim bantuan berupa alat kesehatan (alkes).
Alat kesehatan itu berupa 50 unit alat pelindung diri (APD) dan dua unit ventitalor. Namun, bantuan itu mengalami hambatan saat masuk ke Batam melalui Pelabuhan Batuampar.
"Tadi saya sudah menelpon kepala Bea Cukai, saya sampaikan kalau itu sumbangan dari Singapura, pemerintah pusat sudah ikut menangani, Pak Tito (Mendagri) tadi pagi juga sudah telpon untuk memastikan," ujar Rudi di Batam Centre, seperti dilansir laman Batamnews.co.id, Jumat (13/3/2020).
Saat menghubungi kepala Bea Cukai, Rudi berjanji akan mengirimkan dokumen yang dibutuhkan. Baik dari Dinas Kesehatan Kota Batam maupun dari Kantor Pelabuhan BP Batam.
Baca Juga: Bakti Dikritik, Sibuk Urus Satelit dan Palapa Ring
"Biar segera dibantu, minta diprioritaskan, mudah-mudahan segera masuk," jelas Rudi.
Rudi mengaku, alat kesehatan tersebut sangat dibutuhkan di Batam, apalagi baru-baru ini ada 71 orang pasien suspect virus corona yang ditangani di Batam. Alat kesehatan berupa APD tersebut harganya cukup mahal dan keberadaannya terbatas.
"Tak mungkin tim medis yang menangani pasien suspect corona tidak diperlengkapi APD," kata dia.
Nantinya, dua ventilator yang merupakan bantuan dari pemerintah Singapura akan diserahkan ke RSUD Embung Fatimah. Karena selama ini, rumah sakit tersebut yang paling sering menangani pasien suspect virus corona.
"RUSD Embung Fatimah juga merupakan rumah sakit rujukan penanganan pasien virus corona," kata Rudi.
Baca Juga: Usai Bersua Donald Trump, Pembantu Presiden Brasil Positif Virus Corona
Selain dua ventilator dan 50 APD, Singapura juga bersedia memberikan bantuan berupa alkes lainnya. Rudi mengatakan pihaknya melalui Dinkes sudah membuat surat pengajuannya.
"Kita minta lagi, dan mereka bersedia berikan," ucap Rudi.