Anak Buah Anies Rahasiakan Skenario Terburuk Wabah Virus Corona di Jakarta

Kamis, 12 Maret 2020 | 19:59 WIB
Anak Buah Anies Rahasiakan Skenario Terburuk Wabah Virus Corona di Jakarta
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (Suara.com/Fakhri).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengklaim memiliki skenario terburuk jika 6.000 kasus virus corona muncul di Jakarta. Namun ketika pihak Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI diminta menjelaskan, tak ada yang mau menjawab.

Saat konferensi pers di Balai Kota soal penanganan virus corona atau Covid-19 di Jakarta, pertanyaan soal skenario terburuk ini dilontarkan. Namun, dalam rapat yang dihadiri Ketua Tim Sigap Covid-19 DKI, Catur Laswanto dan jajaran Pemprov lainnya yang berkaitan, jawaban itu tidak muncul.

Dalam sesi tanya jawab Catur mengabaikan pertanyaan soal ini dan memilih menjawab pertanyaan lainnya. Ia langsung menutup sesi tanya jawab meski awak media ramai-ramai menagihnya.

"Pak, soal skenario terburuk belum dijawab," ujar salah satu jurnalis di Balai Kota DKI, Kamis (12/3/2020).

Baca Juga: 2 Warga Banten Positif Corona, Gubernur: Semoga Allah Melindungi Kita

Catur yang langsung pergi meninggalkan lokasi konpers kembali dikejar awak media untuk ditanyai pertanyaan yang sama. Catur kali ini menyatakan akan memberikan jawaban soal itu esok hari.

"Besok-besok soal itu [Skenario terburuk Anies ] kami jawab," kata Catur.

Sebelumnya, Anies Baswedan memiliki skenario terburuk dengan merancang simulasi bila penanganan virus corona tidak dilakukan secara cepat.

"Jika dua minggu ke depan kita tidak melakukan langkah serius, maka kita punya potensi. Misal 6000 kasus, 840 parah, 300 kritis." papar Anies ketika menjadi narasumber di acara Mata Najwa, Rabu (11/3/2020).

"Ini simulasi, dengan menggunakan skenario terburuk." tambah Anies.

Baca Juga: Hindari Virus Corona, Ratu Elizabeth II Tolak Salaman dengan Tamu

Anies menjelaskan skenario kasus terburuk ini akan terjadi jika Indonesia tidak mengambil langkah seperti yang dilakukan Singapura, Vietnam, dan Selandia Baru dalam menangani virus corona.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI