Target Penggunaan Senjata
Badwi mengatakan pada Ganjar, pembuatan senjata-senjata ini akan didistribusikan untuk keperluan menembak kelompok yang menyerang muslim.
"Target senjata begini kita evaluasi sendiri jadi memang banyak terutama Indonesia Timur, Islam itu minoritas, mudah sekali ditekan," ujarnya.
Ia menambahkan, "Di situlah kita mengambil keputusan bahwa ketika umat muslim diserang kemudian kita harus mengandalkan pemerintah, pemerintah agak lama prosesnya jadi harus kita yang ke sana."
Baca Juga: Kominfo Siapkan 9 Bab Terkait RPM Tata Kelola Sistem Elektronik
Atas kesadaran itu, mereka akhirnya menyediakan senjata yang dianggap untuk membela umat muslim. "Pokoknya yang nyerang (muslim) lah," kata dia lagi.
Sudah sadar
Melalui berbagai pengalaman itu, Badwi mengaku bahwa kini ia mulai mempersiapkan untuk lebih berjuang dengan keluarganya. Ia mengaku tak terjaring lagi dengan Neo JI.
"Ketuhanan Yang Maha Esa kan berarti bahwa masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang beketuhanan, tidak ada salahnya di mana itu bermacam-macam, saya pikir hidup memang tidak bisa dikuasai oleh satu golongan," ungkapnya.
Ia berpesan pada masyarakat luas untuk lebih banyak mencari referensi dari berbagai pihak dan jangan memercayai satu guru saja.
Baca Juga: Bebaskan Sekolah dari Narkotika
"Belajar ketahui agama jangan satu guru saja banyak yang lain, fikih juga bermacam. Jadi harus pelajari banyak ustaz jangan langsung percaya cari referensi lain," tutupnya.