Suara.com - Seorang siswi SMP berinisial SR di Kampung Maleleng, Kecamatan Pangkajene, Pangkep, Sulawesi Selatan nekat merancang aksi rekayasa penculikan. Alasan ia pura-pura diculik karena masalah sepele, yakni takut dimarahi usai menghilangkan sandal.
Kapolres Pangkep AKBP Ibrahim Aji mengatakan, SR sengaja mengarang cerita penculikan agar ia terbebas dari omelan lantaran telah menghilangkan sandal ibunya.
"Adik korban bilang ibunya akan marah karena sandalnya hilang. Korban juga sakit hati karena permintaan dibelikan sepatu tak dipenuhi orang tuanya," kata Aji, Kamis (12/3/2020).
Tak hanya itu, SR juga mengaku sakit hati usai sang kakak mengusirnya dari rumah. Mendapatkan perlakuan tak mengenakkan dari kakaknya, ia lari dan bersembunyi di gudang milik tantenya.
Baca Juga: Gara-gara Virus Corona Covid-19, Kantor PBB Ditutup untuk Umum
Disana ia meminum obat parasetamol sebanyakl 2 tablet, asam fenamat dan antalgin hingga tertidur di gudang beras itu. Saat terbangun, ia mendengar kepanikan orang tuanya mencarinya.
SR langsung mengambil seutas tali yang telah ia siapkan dan mengikatnya di tangan seolah ia menjadi korban penculikan. Ia juga mengaku kesakitan hingga dilarikan ke rumah sakit oleh orang tuanya.
"Saat ditemukan di gudang, dia mengaku sudah diculik dan dibawa pergi dengan mobil Avanza," ujar Aji.
Kepada kepolisian, SR mengaku telah diculik oleh anak seoraang tokoh masyarakat setempat. Kebohongan SR terungkap saat polisi menginterogasi orang yang dituduh telah menculiknya itu, ternyata ia pergi memancing dihari penculikan terjadi.
Selain itu, polisi juga curiga dengan kondisi pakaian SR yang bersih dan tidak lusuh sedikitpun. Hal itu semakin menguatkan bahwa SR hanya berpura-pura.
Baca Juga: Pengacara Klaim Sudah Diberi Kuasa oleh Nurhadi Sebelum Jadi Buronan KPK
"Akhirnya dia mengaku mengarang cerita agar mendapat perhatian orang tuanya," tutur Aji.
Dalam melancarkan skenario penculikan, SR mengaku terinspirasi dari sinetron dan film televisi yang sering disaksikan olehnya. Agar aktingnya lebih meyakinkan, SR berpura-pura kesakitan.
Meski fakta penculikan rekayasa telah terungkap, polisi masih mendalami kasus tersebut dengan memeriksa sejumlah saksi terkait. Kepolisian juga telah bekerjasama dengan Dinas Sosial Pangkep untuk mengawasi orang tua dalam memperlakukan SR.
Sementara itu, ayah SR yang berinisial AR menyampaikan permohonan maaf atas rekayasa penculikan yang dilakukan anaknya. Sebab, kabar penculikan tersebut sempat membuat gempar warga Pangkep, Sulawesi Selatan.
"Saya meminta maaf selaku orang tua, sangat menyesal khususnya untuk masyarakat Pangkep dan kepolisian yang merasa tertipu atas kejadian ini," kata AR saat membacakan permohonan maaf lewat secarik kertas.