Satu Terduga Teroris Ditangkap Densus 88 Dekat Gedung DPRD

Reza Gunadha Suara.Com
Kamis, 12 Maret 2020 | 16:38 WIB
Satu Terduga Teroris Ditangkap Densus 88 Dekat Gedung DPRD
Ilustrasi - Densus 88 Polri. (Suara.com/Rambiga)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tim Densus 88 Mabes Polri menangkap satu warga Kelurahan Bulakan Balai Kandi, Payakumbuh Barat, Sumatera Barat, karena diduga teroris.

Warga Payakumbuh tersebut ditangkap Densus 88 Polri hari Rabu (11/3).

Informasi yang terhimpun oleh Covesia.com—jaringan Suara.com, lokasi penangkapan tidak terlalu jauh dari Markas Polisi Militer, di Koto Nan Ampek, Payakumbuh.

Penangkapan yang dilakukan oleh Densus 88 ini pun menarik perhatian masyarakat. Bahkan jalan utama Soekarno – Hatta Payakumbuh macet total.

Baca Juga: Jual Senjata Dinas, Anggota Densus 88 Brigadir HH Jadi Buronan Mabes Polri

Namun, masyarakat dan wartawan dilarang untuk mendekati rumah terduga teroris. Lokasi disterilkan dalam radius 50 meter.

Setelah ditangkap, terlihat polisi melakukan penggeledahan dan membawa beberapa barang bukti.

Camat Payakumbuh Barat, Kefrinasdi membenarkan salah seorang warga di kelurahan Bulakan Balai Kandi ditangkap oleh Densus 88.

Penangkapan terduga teroris ini ditangkap tidak jauh dari Kantor DPRD Kota Payakumbuh. Kemudian dibawa ke rumahnya dan dilakukan penggeledahan.

"Laporan lurah ke saya, tadi memang ada warga Bulakan Balai Kandi yang ditangkap satu orang oleh Densus 88. Ia ditangkap tak jauh dari kantor DPRD Kota Payakumbuh. Kemudian dibawa ke rumah dan dilakukan penggeledahan," kata Kefrinasdi.

Baca Juga: Seorang Terduga Teroris Diamankan Densus 88 di Wonocatur Bantul

Saat ditanya informasi lain yang diketahui tentang terduga teroris, Kefrinasdi mengaku tidak mengetahui banyak soal ini.

Ia hanya mendapat laporan dari lurah bahwa ada penangkapan terduga teroris di wilayah kerjanya.

"Yang ditangkap pria yang sudah beristri dan memiliki anak. Selain itu saya tidak tahu informasi yang lain," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI