Suara.com - Beredar kabar aktor Daniel Radcliffe dinyatakan positif terinfeksi virus corona baru Covid-19. Kabar tersebut dilaporkan sebuah akun Twitter bernama @BBCNewsTonight.
Akun tersebut melaporkan bahwa pemeran utama film Harry Potter itu menjadi orang terkenal pertama yang terinfeksi virus corona.
Berikut isi narasinya:
"BREAKING: Daniel Radcliffe test posotive for coronavirus. The actor is said to be the first famous person to publicly confirmed (BREAKING: Daniel Radcliffe dinyatakan positif virus corona. Ia mengatakan menjadi orang terkenal pertama yang mengonfirmasi ke publik telah terinfeksi virus itu)".
Benarkah Daniel Radcliffe dinyatakan positif terinfeksi corona baru?
Baca Juga: Alasan Wawan Berikan Mobil Alphard ke Jennifer Dunn Akhirnya Terungkap
Penjelasan
Dari penelusuran Turnbackhoax.id -- jaringan Suara.com, Kamis (12/3/2020), kabar Daniel Radcliffe terinfeksi virus corona merupakan kabar bohong atau hoaks. Kabar tersebut pertama kali dibagikan oleh akun twitter @BBCNewsTonight pada 10 maret 2020.
Akun yang mengatasnamakan media mainstream BBC itu telah menyebarkan informasi sesat. Pihak Twitter telah menangguhkan akun tersebut.
Cuitan palsu ini sempat berhasil menipu sejumlah media Barat seperti New York Times. Media-media tersebut akhirnya meminta maaf.
Koresponden Gedung Putih untuk The New York Times, Maggie Haberman dan Direktur Editorial Digital di Politico, Blake Hounshell menyampaikan permohonan maaf kepada publik telas mengutip berita palsu.
Baca Juga: Modus Main Dokter-dokteran, Guru Cabuli Muridnya di Rumah dan WC Sekolah
"Maaf kawan-kawan, (saya) tertipu oleh akun BBC palsu," tulis Haberman.
Daniel Radcliffe melalui perwakilannya membantah informasi menyesatkan tersebut. Perwakilan menegaskan bahwa kabar tersebut tidak benar.
"Tidak benar," demikian pernyataan perwakilan resmi Radcliffe kepada Buzzfeed News.
Kesimpulan
Kabar Daniel Radcliffe terinfeksi virus corona merupakan kabar hoaks. Daniel tidak terinfeksi virus corona dan dalam kondisi sehat. Kabar tersebut masuk dalam kategori konten yang menyesatkan.