Wabah Corona Dibahas di Mata Najwa, Publik: Jubir Aja yang Ngomong Please

Kamis, 12 Maret 2020 | 12:41 WIB
Wabah Corona Dibahas di Mata Najwa, Publik: Jubir Aja yang Ngomong Please
Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Achmad Yurianto yang juga juru bicara pemerintah untuk penanganan virus Corona memberikan keterangan pers di Gedung Bina Graha, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (5/3). [ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Momen ketika Juru Bicara Penanganan Wabah Corona Covid-19 Achmad Yurianto menjelaskan alasan Indonesia belum mengadaptasi strategi Singapura dalam menangani virus corona menuai perhatian publik.

Sebagaimana diketahui, pemerintah Singapura menyediakan website khusus yang bisa diakses oleh masyarakat umum untuk mendapat informasi soal pasien terdampak virus corona.

Dalam situs resmi tersebut, warga bisa mengetahui lokasi keberadaan dan profil singkat pasien secara akurat sehingga penanganan virus corona di negara tersebut dinilai menjunjung tinggi transparansi.

Terkait hal itu, Yurianto menerangkan kondisi Indonesia berbeda dengan Singapura dalam berbagai aspek. Penjelasan tersebut disampaikan Yurianto ketika menjadi narasumber program Mata Najwa bertajuk "Gara-gara Corona" yang disiarkan Trans 7, Rabu (11/3/2020) malam.

Baca Juga: aido health Hadirkan Inovasi Layanan Kesehatan Profesional ke Rumah

"Ini (sistem Singapura) ideal, tapi kondisi kita beda dengan Singapura," ucapnya.

Juru Bicara Penanganan Wabah Corona Covid-19 Achmad Yurianto. (YouTube/Najwa Shihab)
Juru Bicara Penanganan Wabah Corona Covid-19 Achmad Yurianto. (YouTube/Najwa Shihab)

Ia bahkan menjelaskan, pemerintah sempat menuai protes dari sejumlah pihak ketika membeberkan data soal pasien virus corona. Selain itu, tindakan tersebut justru merugikan pasien.

"Kemarin ada satu kasus terpublish dan sekarang pasien depresi, kami tahu karena merawatnya. Kemudian kita menyebut ada penularan dari satu negara. Warga itu sekarang didiskrimasi sehingga kami diprotes oleh kedutaan besar," imbuhnya.

Lebih lanjut, menurut Yunarto, ada hal yang perlu diprioritaskan dalam menangani virus corona di Tanah Air, yakni dengan mendewasakan masyarakat.

"Pergerakan masyarakat kita tidak seperti warga di sana yang relatif dekat. Ada yang jauh, balik lagi dan seterusnya. Inilah yang menyebabkan kita tidak menempatkan cara di Singapura adalah cara terbaik yang bisa diimplementasi," kata Yurianto.

Baca Juga: Petinggi Negara, Artis Dunia hingga Tentara Bertumbangan karena Corona

Selain itu, cara lain yang bisa digunakan yang melibatkan tokoh masyarakat atau komunitas dalam upaya pencegahan virus corona.

"Berarti edukasi yang menjadi penting. Ini tantangannya adalah berita-berita yang sulit kita pertanggungjawabkan," kata Yurianto, memungkasi.

Pemaparan Yunarto itu rupanya membuat Najwa Shihab terdiam dan mendengarkan dengan saksama selaku pembawa acara. Ia bahkan tak menginterupsi saat Yunarto berbicara.

Senada, publik menilai Yunarto memberikan penjelasan yang masuk akal sehingga memberikan pujian melalui kolom komentar unggahan kanal YouTube Najwa Shihab.

"Pak Ahmad aja yang ngomong plis, yang lain diem," kata Angga Dian Saputra.

"Pak Ahmad Jawabannya Rasional, sehat terus Pak," timpal Eki Chandra.

"Ahmad Yurianto sungguh profesional. Jawabanya sangat tegas dan mudah dipahami oleh masyarakat semalam. Sehat selalu Pak Yurianto," tulis Miftawati Wati.

Untuk diketahui, dalam diskusi tersebut turut dihadiri narasumber lain seperti Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Politikus Gerindra Fadli Zon dan Ketua Umum Apindo Hariyadi Sukamdani.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI