Sebut 25 Pasien Corona Meninggal, Rektor UIC Dituding Sebar Hoaks

Kamis, 12 Maret 2020 | 11:52 WIB
Sebut 25 Pasien Corona Meninggal, Rektor UIC Dituding Sebar Hoaks
Rektor UIC Musni Umar (Twitter)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Rektor Universitas Ibnu Chaldun (UIC) Musni Umar dituding telah menyebarkan kabar bohong atau hoaks terkait virus corona. Musni menyebut ada sebanyak 25 pasien virus corona baru Covid-19 di Bali meninggal.

Hal itu disampaikan oleh Musni melalui akun Twitter miliknya @musniumar. Musni mengaku sedih dengan serangan virus corona yang masuk ke Indonesia.

Ia menyebut akan melakukan kampanye pencegahan virus corona di Jakarta agar virus tak semakin menyebar.

"Kita sedih serangan virus corona mengganas sudah 25 pasien di Bali wafat. Fakultas Farmasi Universitas Ibnu Chaldun akan melakukan kampanye pencegahan serangan virus corona di lima wilayah DKI. Kampanye pertama di Johar Baru 28 Maret 2020. Saat ini sedang koordinasi di DKI," kata Musni seperti dikutip Suara.com, Kamis (12/3/2020).

Baca Juga: Sejak Mencuat Corona, BI Sudah Beli SBN Senilai Rp 110 Triliun

Musni Umar dituding sebar hoaks virus corona (Twitter.musniumar)
Musni Umar dituding sebar hoaks virus corona (Twitter.musniumar)

Dalam cuitannya, Musni mengutip pemberitaan dari salah satu media mainstream dengan judul artikel 'Pasien Corona Kasus 25 Meninggal Dunia di RSUP Sanglah Bali'. Dalam isi artikel juga dituliskan, bahwa pasien corona yang meninggal aadalah pasien kasus nomor 25, bukan ada 25 pasien yang meninggal akibat virus corona.

Publik mengecam cuitan Musni tersebut yang dinilai telah menyebarkan berita hoaks tidak sesuai fakta. Musni diduga tidak mencermati isi artikel tersebut dan menyebarkan keresahan di tengah masyarakat.

Beragam komentar membanjiri kolom komentar cuitan Musni. Salah satunya adalah politisi PSI Guntur Romli yang menuding Musni hendak mencari panggung dalam fenomena pandemik virus corona.

"25 pasien di Bali wafat? Tidak bisa bedakan pasien ke-25 dengan 25 pasien ya pak? Kalau kayak gini Anda mau cari panggung dengan bikin kampanye pencegahan di Jakarta, malah bikin kacau, hoaks malah tersebar. Tipe-tipe pembela @aniesbaswedan ya kayak gini," ujar @gunromli.

Cuitan Guntur Romli soal tudingan hoaks Musni Umar (Twitter)
Cuitan Guntur Romli soal tudingan hoaks Musni Umar (Twitter)

Selain itu, Penulis Maman Suherman atau kerap disapa Kang Maman juga memberikan komentar menohok. Cuitan Kang Maman juga diamini oleh politisi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean.

Baca Juga: Umumkan Kasus Pertama Corona, Kuba Minta Warganya Bikin Masker Sendiri

"Maaf pak @musniumar, saya sangat menghormati ilmuwan, tetapi tidak terhadap bapak," cuit Kang Maman melalui akun @maman1965.

"Sama! Aku pun begitu!" balas Ferdinand melalui akun @ferdinandhaean2.

"Waduh! Tolong Pak Rektor, dibaca dulu artikelnya, dipahami betul, baru share. Yang meninggal 1 orang, pasien nomor 25, bukan 25 orang," kata putri pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin Kiai Haji Ahmad Mustofa Bisri alias Gus Mus, Ienas Tsuroiya melalui akun @tsuroiya.

Cuitan Kang Maman soal tudingan hoaks Musni Umar (Twitter)
Cuitan Kang Maman soal tudingan hoaks Musni Umar (Twitter)

Berbagai komentar dari warganet juga memenuhi linimasa Twitter. Mereka mendesak agar kepolisian menangkap Musni karena telah membuat warga resah.

"Pak @bareskrimpolri @CCICPolri @divhumas_polri, kata pak @jokowi yang meresahkan karena virus corona ini, tangkap saja," kicau @bambangwisang17.

"Ini profesor hoaks dan tunjukkan kebodohannya. Pasien kasus ke-25 dibuat hoaks 25 pasien di Bali wafat. @divhumas_polri harus diproses ini benar-benar hoaks," ungkap @indomaju4.

Cuitan Ferdinand dan Ienas soal tudingan hoaks Musni Umar (Twitter)
Cuitan Ferdinand dan Ienas soal tudingan hoaks Musni Umar (Twitter)

Pasien kasus nomor 25 meninggal

Juru Bicara Wabah Virus Corona Indonesia Achmad Yurianto mengumumkan kasus pertama meninggal di Indonesia akibat virus corona. Pasien nomor 25 dinyatakan meninggal akibat ada faktor pendahulu, yakni hipertensi hipertiroid dan penyakit paru.

Pasien adalah seorang WNA berusia 53 tahun yang dirawat di RSUP Sanglah Bali. Saat masuk rumah sakit, pasien dirawat dengan kondisi sakit berat.

"Pasien ini memang masuk dalam keadaan sakit berat. Memang ada faktor penyakit yang mendahuluinya," ujar Yurianto di Istana Kepresidenan, Rabu (11/3/2020).

Klarifikasi Musni Umar

Cuitan Musni yang menyebut ada 25 orang meninggal mendadak viral di media sosial. Topik mengenai 'kasus 25' menjadi trending topic di Twitter. Melalui akun Twitter Musni, ia menyampaikan permohonan maaf.

"Koreksi dan pembetulan yang meninggal pasien corona kasus 25 bukan 25 orang. Saya mohon maaf atas tweet yang salah. Sekali lagi saya mohon maaf atas kekeliruan dan kesalahan tersebut," ujar Musni.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI