WHO Konfirmasi Virus Corona Sebagai Pandemi

Dythia Novianty Suara.Com
Kamis, 12 Maret 2020 | 05:23 WIB
WHO Konfirmasi Virus Corona Sebagai Pandemi
Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Himbauannya diikuti oleh beberapa negara lain yang mengumumkan pembatasan yang lebih ketat untuk mencoba mencegah penahanan virus.

Catat saja, Denmark dengan 514 kasus yang dikonfirmasi, naik 10 kali lipat sejak Senin, tetapi sejauh ini tidak ada kematian. Negara ini akan menutup semua sekolah dan universitas mulai Jumat (13/3/2020) dan akan mengirim pulang semua karyawan sektor publik yang tidak berperan penting dalam beberapa hari mendatang.

Sementara itu, India telah menangguhkan sebagian besar visa bagi orang asing hingga 15 April mendatang dan Guatemala melarang warga Eropa masuk sejak hari ini.

Bagaimana dengan situasi di Italia dan Iran?

Baca Juga: Sudah Pandemi, Pengelola Mal Ikut Lakukan Upaya Pencegahan Corona Covid-19

Negara ini sudah menutup sekolah, gimnasium, museum, klub malam dan tempat-tempat lain di seluruh negeri.

"Ini memiliki lebih dari 12.000 kasus yang dikonfirmasi dan jumlah kematian 827. Hampir 900 orang dengan virus di Italia berada dalam perawatan intensif," kata kepala darurat WHO Michael Ryan.

Dr Ryan mengatakan, situasi di Iran dengan angka resmi adalah 354 kematian di antara 9.000 kasus adalah "sangat serius". WHO telah mengirim 40.000 alat uji ke Iran tetapi masih ada kekurangan ventilator dan oksigen.

Jalanan di Kota Milan, Italia tampak sepi usai secara resmi pemerintah menutup seluruh wilayah akibat virus corona. (Foto: AFP)
Jalanan di Kota Milan, Italia tampak sepi usai secara resmi pemerintah menutup seluruh wilayah akibat virus corona. (Foto: AFP)

"Iran dan Italia menderita sekarang, tetapi saya jamin negara-negara lain akan berada dalam situasi itu segera," katanya.

Sebelumnya, Kanselir Jerman Angela Merkel memperingatkan bahwa hingga 70 persen dari populasi negara itu, sekitar 58 juta orang dapat tertular virus corona. Dia mengatakan, karena tidak ada obat yang diketahui, fokusnya akan jatuh pada memperlambat penyebaran virus.

Baca Juga: Resmi Ditunda, Anies Belum Tahu Kapan Formula E Jadi Digelar

"Ini tentang memenangkan waktu," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI