Suara.com - PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) menegaskan, sudah berupaya mencegah penyebaran COVID-19 atau virus corona di berbagai rute transportasi publik tersebut.
Penegasan itu sebagai respons terhadap data bahwa rute KRL Bogor - Depok - Jakarta memiliki risiko tertinggi penyebaran virus corona Covid-19.
"Kami sebagai operator Transportasi Publik yang sudah melayani 336 juta pengguna di tahun 2020 tentu harus berupaya keras mengerahkan seluruh sumber daya agar commuter line tetap dapat mengantisipasi peredaran virus corona dan di saat yang sama tetap memberikan layanan bagi penggunanya,” kata Vice President Corporate Communication KCI Anne Purba dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (11/3/2020).
Ia mengatakan, jumlah pengguna lintas Bogor dan Depok menuju Jakarta Kota - Angke - Jatinegara satu tahunnya sebesar 199.443.439 pengguna.
Baca Juga: KRL Bogor-Jakarta Risiko Tularkan Corona, Wali Kota Depok Minta Waspada
Per harinya, jumlah penumpang mencapai 546.420 pengguna atau 69 persen dari keseluruhan pengguna KRL.
Sedangkan menanggapi informasi yang beredar terkait risiko penyebaran COVID-19 melalui transportasi publik, ia menyampaikan KCI hari ini menghadiri rapat membahas penanganan penyebaran virus corona bersama Pemprov DKI Jakarta.
"Rapat yang dihadiri KCI berbeda dengan rapat yang dokumentasi fotonya beredar tersebut," ucapnya.
Upaya antisipasi yang telah dilakukan PT KCI sejak 3 Februari 2020, antara lain upaya edukasi mencegah penyebaran virus corona.
Hingga saat ini, KCI telah memberikan edukasi cuci tangan yang benar, dan membagikan masker kepada pengguna di 36 stasiun, serta telah menyediakan lebih dari 700 botol hand sanitizer untuk 88 rangkaian kereta dan 80 stasiun.
Baca Juga: Data Risiko Corona di KRL Tersebar, Gubernur Anies: Itu untuk Internal
Kemudian, rutin membersihkan seluruh rangkaian kereta seusai beroperasi dengan menggunakan cairan pembersih yang mengandung disinfektan.
Selanjutnya, menugaskan On Trip Cleaning yang membersihkan rangkaian kereta saat sedang beroperasi melayani pengguna, dan memberikan materi edukasi dan himbauan di 88 rangkaian kereta dan 80 stasiun.
Selain itu, telah disiapkan pula pos kesehatan di 30 stasiun KRL yang dapat memberikan pertolongan pertama jika pengguna mengalami masalah kesehatan.
"Di pos ini, pengguna juga dapat mengukur suhu tubuh, mendapatkan masker, hingga obat-obatan. Bila tidak dapat ditangani, petugas kesehatan akan merujuk pengguna ke rumah sakit terdekat," ucapnya.
KCI juga mewajibkan pegawai frontliner yang berinteraksi langsung dengan pelanggan untuk cek kesehatan termasuk suhu tubuh sebelum berdinas.
“Tidak sampai di situ KCI, juga terus melakukan upaya sosialisasi dan antisipasi. Pekan lalu, bekerja sama dengan PT KAI Daop 1 Jakarta telah mengadakan kegiatan rail clinic di Stasiun Depok dan Bogor,” ujar Anne.
Dalam kegiatan ini KAI mengerahkan kereta Rail Clinic yang melayani pengobatan gratis dan cek kesehatan bagi penumpang, serta memberikan edukasi mengenai kebersihan dan gaya hidup sehat untuk menangkal virus corona.
“Dalam waktu dekat, kereta Rail Clinic juga akan hadir kembali di lintas Bogor - Depok untuk memberi edukasi dan layanan kesehatan,” katanya.
Mulai Kamis 12 Maret 2020, Ia mengatakan tim kesehatan bersama jajaran pegawai KCI juga akan melakukan roadshow sosialisasi lanjutan ke sejumlah stasiun untuk melanjutkan upaya edukasi, membagikan masker, dan menjelaskan upaya-upaya pencegahan penyebaran virus yang dapat diikuti pengguna.
Petugas juga akan melakukan random check suhu tubuh pengguna di stasiun-stasiun.
Bagi para pengguna KRL, KCI senantiasa mengimbau untuk tidak meludah sembarangan di Stasiun maupun kereta; menggunakan masker saat sedang sakit, batuk, pilek, maupun dalam masa penyembuhan; menjaga kebersihan, antara lain mencuci tangan dengan benar dan memeriksakan diri ke pos kesehatan bila merasa kurang sehat.
“Guna membahas upaya-upaya lanjutan menangani dan mengantisipasi penyebaran virus corona, Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta besok akan melakukan pembahasan bersama dengan KCI,” katanya.