Perseteruan Roy dan Ruhut bermula saat keduanya masih berada di Partai Demokrat. Kala itu, Ruhut menyebut bahwa Roy Suryo kebelet menjadi anggota DPR pasca pemecatan Ambar Tjahyono dari Demokrat.
Perseteruan berlanjut ketika Demokrat mengajukan pasangan Agus Yudhoyono dan Sylviana dalam kontestasi Pilkada DKI Jakarta. Ruhut mencegah Roy untuk bicara di depan media soal majunya paslon tersebut. Ruhut menilai Roy tidak memiliki kapasitas untuk berbicara mengenai pencalonan Agus.
Ruhut juga menuduh Roy telah menjadi dalang di balik pencopotannya sebagai juru bicara Partai Demokrat.
4. Berselisih dengan Imam Nahrawi
Baca Juga: Ketiga Pelaku Pembunuhan Satu Keluarga di Banyumas Menyesal
Sebagai mantan pengisi jabatan Menteri Pemuda dan Olahraga, Roy Suryo kerap mengomentari Imam Nahrawi yang saat itu menjadi penggantinya.
Pada saat polemik pengaturan skor menyeruak ke publik, Roy angkat bicara perihal keaslian rekaman pembicaraan dugaan pengaturan skor. Saat itu beredar rekaman pengaturan skor dalam pertandingan Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2015 di Singapura.
Namun Roy berkomentar bahwa itu hanya rekayasa. Imam Nahrowi pun meminta agar Roy tak lagi ikut campur urusan Kemenpora ini.
Tak hanya itu, berseteruan Roy Suryo dan Imam Nahrowi masih berlanjut. Kala itu Imam meminta Roy untuk mengembalikan barang-barang milik negara yang dikelola Kemenpora. Kemenpora juga mengirim surat resmi kepada Roy untuk mengembalikan barang-barang negara yang ia bawa.
Roy membantah telah membawa aset negara senilai 9 miliar tersebut. Ia bahkan mengajukan somasi terhadap Kemenpora.
Baca Juga: Rute Bogor-Jakarta Berisiko Tinggi Penularan Corona, Begini Langkah KAI
5. Bertikai dengan Rangga 'Sunda Empire'