Suara.com - Roy Suryo resmi mundur sebagai kader Partai Demokrat dan dari dunia politik. Ia telah berkecimpung dalam politik selama 15 tahun. Selama itu Roy telah menjabat berbagai jabatan strategis seperti anggota legislatif DPR RI Dapil Yogyakarta hingga Menpora.
Dalam petualangan politiknya, Roy pernah beberapa kali tersandung polemik, berikut rangkumannya.
1. Laporkan Ahok atas dugaan pencemaran nama baik.
Pada 2014 lalu ketika masih menjabat sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga, Roy melaporkan Plt Gubernur Jakarta Basuki Tjahaya Purnama atau Ahok ke Bareskrim Polri. Laporan itu dibuat atas dugaan pencemaran nama baik.
Baca Juga: Ketiga Pelaku Pembunuhan Satu Keluarga di Banyumas Menyesal
Roy menganggap Ahok dan Kepala Dinas Olahraga Daerah DKI Jakarta melakukan pencemaran nama baik dan kebohongan publik terkait rencana pembongkaran Stadion Lebak Bulus. Pembongkaran itu terkendala persyaratan yang tak kunjung dilengkapi Pemprov DKI sehingga menghambat pembangunan Mass Rapid Transportation (MRT).
2. Tidak Hafal Lagu Indonesia Raya
Roy sempat dipermalukan warga Indonesia ketika terekam salah menyanyikan lirik lagu Indonesia Raya. Kejadian bermula saat pertandingan sepak bola Indonesian Super League antara Persija Jakarta dan Persib Bandung yang ricuh. Roy yang hadir di stadion mencoba menenangkan suporter kedua klub tersebut.
Ia turun mengambil mikrofon dan mengajak suporter menyanyikan lagu Indonesia Raya. Sayangnya, di tengah menyanyikan lagu kebangsaan tersebut, Roy salah lirik. Lirik yang seharusnya "Di sanalah Aku Berdiri", malah dinyanyikan oleh Roy Suryo dengan lirik "Di sanalah tanah airku".
Mengetahui kesalahan tersebut, Roy kemudian memilih diam dan membiarkan suporter menyelesaikan sisa lagu.
Baca Juga: Rute Bogor-Jakarta Berisiko Tinggi Penularan Corona, Begini Langkah KAI
3. Berseteru dengan Ruhut Sitompul