Suara.com - Sejumlah buruh PT Alpen Food Industry (PT AFI) yang memproduksi es krim AICE tidur di emperan pabrik usai tenda mereka dibubarkan secara paksa oleh satpam pada Selasa (10/3/2020). Para buruh yang tergabung dalam Serikat Gerakan Buruh Bumi Indonesia PT Alpen Food Industry (SGBBI PT AFI) ini berniat bertahan sampai perusahaan mau mengabulkan tuntutan mereka.
Melalui akun Twitter-nya @sherrrinn, Sarinah, juru bicara Federasi Serikat Buruh Demokratik Kerakyatan (F-SEDAR) yang menaungi SGBBI PT AFI membagikan informasi tersebut kepada khalayak.
BACA JUGA: Pengakuan Buruh Es Krim Aice: Tidur Berimpitan di Mes, Makan Cuma Urap
"The AICE striking workers. Hari ke-18 dan perusahaan masih belum mau mendengarkan tuntutan buruh. Malah sekuriti kawasan membubarkan tenda buruh. Padahal buruh selalu membersihkan lokasi pemogokan," tulisnya via Twitter.
Baca Juga: Formula E Jakarta Ditunda karena Corona, Panitia Klaim Tak Ada Kerugian
Sarinah juga memberi kabar bahwa para buruh yang mengikuti aksi mogok akan terus melanjutkan perjuangan mereka sampai perusahaan mengabulkan tuntutan.
"Dan masih #BoikotAICE sampai pengusaha mau memperbaiki kondisi kerjanya," lanjutnya.
Sampai saat ini aksi mogok yang dilakukan oleh buruh PT AFI telah berlangsung selama 18 hari. Namun, tak ada tanda-tanda bahwa perusahaan mereka mau mengabulkan tuntutan para buruh.
Justru berdasarkan keterangan Sarinah, saat ini PT AFI merekrut karyawan baru dengan iming-iming gaji sesuai dengan nominal yang mereka tuntut. Sarinah merasa hal ini tidak benar karena pada saat mengajukan kenaikan upah, PT AFI mengaku tak sanggup membayar.
BACA JUGA: Miris, Ini Katering untuk Buruh Outsourcing Es Krim AICE
Baca Juga: Mahfud MD Sebut Negara Lebih Mudah Menghadapi Kelompok Separatis
Kenyataannya, pengusaha melakukan PHK kepada para buruh yang melakukan aksi mogok dan merekrut pegawai baru dengan janji akan digaji sesuai dengan upah yang mereka tuntut sebelumnya.