Suara.com - Kejadian nahas menimpa sejumlah warga Iran di tengah merebaknya virus corona Covid-19. Setidaknya ada 44 orang meninggal dunia akibat kerucunan minuman yang diyakini sebagai obat 'penangkal corona".
Insiden tersebut terjadi belum lama ini setelah para warga mengonsumsi minuman keras (miras) oplosan. Mereka menenggak minuman tersebut untuk mengurangi kepanikan.
Dikutip dari USA Today, Rabu (11/3/2020), insiden tersebut terjaditak lepas dari rumor yang berkembang di Iran belakangan ini.
Media lokal setempat melaporkan, warga menyakini dengan meminum miras oplosan bisa mencengah penularan virus corona. Padahal, semua jenis alkohol dilarang oleh pemerintah setempat.
Baca Juga: Raja Belanda Ucap Bahasa Indonesia Saat Diberi Batik Warga Kampoeng Cyber
Pejabat Kementerian Kesehatan Iran, Ali Ehsanpour mengatakan, kandungan dalam miras oplosan yang dikonsumsi warga membahayakan. Minuman tersebut mengandung senyawa metanol yang biasanya digunakan sebagai cairan pemutih.
Senyawa tersebut sengaja ditambahkan ke dalam alkohol untuk menggantikan kadar etanol. Namun, warga yang meminumnya tanpa meyadari bahasa cairan tersebut.
Akibat kejadian itu, sebanyak 200 orang dilarikan ke rumah sakit dan 44 diantaranya meninggal dunia.
Kekinian, dikonfirmasi kasus virus corona di Timur Tengah mencapai 8.042 pasien. Sebanyak 291 orang dinyatakan meninggal dunia.
Iran menjadi negara dengan jumlah kematian tertinggi di Timur Tengah. Sampai sekarang, pemerintah setempat pun melakukan upaya pencegahan wabah virus corona.
Baca Juga: TNI-Polri Diminta Keluar dari Papua, Mahfud MD: Sehari Saja Ditarik, Hancur
Wakil Presiden Iran Positif Terinfeksi Virus Corona