Guntur Romli PSI Bongkar Kegagalan Program Rumah DP 0 Rupiah

Rabu, 11 Maret 2020 | 14:10 WIB
Guntur Romli PSI Bongkar Kegagalan Program Rumah DP 0 Rupiah
Politisi PSI, Guntur Romli. (Suara.com/M Yasir)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Guntur Romli menilai program Rumah DP 0 Rupiah merupakan program gagal total. Ia membongkar sederet alasan mengapa ia menyebut program tersebut gagal.

Hal itu disampaikan oleh Guntur melalui akun Twitter miliknya @gunromli. Alasan pertama mengapa ia menyebutnya sebagai program gagal yakni pembangunan yang dilakukan tidak sesuai dengan target.

BACA JUGA: Anak Buah Anies Diduga Korupsi Diperiksa, PKPI: Bakal Disumpahi Pemilik Surga

"Program DP 0 Rupiah itu gagal total, kenapa? 1. Targetnya 232 ribu hunian yang terbangun baru 780 biji," kata Guntur seperti dikutip Suara.com, Rabu (11/3/2020).

Baca Juga: Pasien Suspect Corona di RSDP Serang Dinyatakan Negatif, Sudah Pulang

Pembangunan program DP 0 Rupiah pertama dibangun di Klapa Village, Pondok Kelapa, Jakarta Timur. Dari total 780 unit yang telah dibangun, hingga akhir 2019 baru 100-an unit yang laku.

Alasan selanjutnya adalah program tersebut tak sesuai janji Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan. Saat kampanye, Anies menjanjikan program tersebut untuk warga menengah ke bawah, namun kenyataannya tidak seperti itu.

"Rumah DP 0 Rupiah bukan untuk kelas bawah, bahkan gaji di bawah UMP pun tidak mampu beli rumah itu," ungkapnya.

Anies terus berusaha mengotak-atik peraturan menyiasati agar rumah tersebut laku. Pasalnya, ada banyak unit yang masih belum bertuan karena warga tak mampu membelinya.

Guntur menyebut banyak warga yang awalnya percaya dengan janji-janji manis Anies mengenai Rumah DP 0 Rupiah kini merasa tertipu. Janji manis itu justru berakhir miris.

Baca Juga: Sidang Perdana Kasus Penyerangan Novel Baswedan Digelar Pekan Depan

"Intinya program Rumah DP 0 Rupiah gagal menjadi unggulan," tuturnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI