Corona Sudah Masuk Jakarta, Anies Klaim Sudah Lakukan Pengetatan di Awal

Rabu, 11 Maret 2020 | 12:37 WIB
Corona Sudah Masuk Jakarta, Anies Klaim Sudah Lakukan Pengetatan di Awal
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (Suara.com/Fakhri).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengklaim sudah melakukan pengetatan dari awal untuk mencegah penularan virus corona atau Covid-19. Padahal, virus asal China ini sudah masuk ke Indonesia dan pertama di Jakarta.

"Kami di Jakarta mengambil rute pengetatan di awal, karena itu beberapa langkah kita lakukan di Jakarta ini," ujar Anies di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu (11/3/2020).

Menurut Anies, jika Pemprov DKI Jakarta lamban dalam mengatasi Corona maka virus tersebut semakin cepat menyebar. Peristiwa ini disebutnya sudah terjadi di Italia, Amerika Serikat, dan Iran.

"Ada negara yang melakukan pengetatan dari awal ada Singapura, Vietnam, ada Selandia Baru. mereka melakukan pengetatan dari awal, pengendalian itu dilakukan," jelasnya.

Baca Juga: Kylian Mbappe Lakukan Tes Virus Corona, Apa Hasilnya?

Salah satu tindakan yang dilakukan adalah dengan membatasi ruang interaksi bagi masyarakat umum. Dengan demikian, potensi penularan dari orang yang terpapar kepada masyarakat yang sehat bisa diminimalisir.

"Langkah-langkah yang harus kita kerjakan adalah mengurangi ruang interaksi antara mereka yang terpapar dengan masyarakat umum," pungkasnya.

Sebelumnya, Pemerintah Pusat telah mengumumkan penambahan jumlah pasien positif virus corona menjadi 27 orang. Beberapa di antaranya berada di Jakarta.

Hal ini diungkap oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Meski demikian, ia tak menyebutkan berapa jumlah pasien yang berasal dari Jakarta.

Anies juga tak menjelaskan, pasien positif itu merupakan warga DKI, atau penularannya terjadi di Jakarta. Ia menyatakan tak memiliki wewenang untuk menjelaskannya lebih lanjut.

Baca Juga: Corona Guncang Dunia, Olimpiade 2020 Harus Ditunda? Ini Opsi dan Risikonya

"Di Indonesia ada 27 kasus, di Jakarta kami tidak berwenang untuk menyebutkan tapi di Jakarta ada kasusnya," ujar Anies di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu (11/3/2020).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI