Suara.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menemukan telepon genggam di sel Rumah Tahanan Pomdam Jaya Guntur, Cabang KPK. Ponsel itu diduga milik tahanan eks Imam Nahrawi dalam kasus suap dana hibah Kemenpora kepada KONI.
Hal itu, setelah KPK mendapatkan informasi terkait status WhatsApp telepon genggam milik Imam Nahrawi pada Kamis (5/3/2020) lalu, aktif.
"Kami segera melaporkan kepada kepala Rutan KPK untuk ditindaklanjuti dan kemudian hari Jumatnya petugas Rutan melakukan sidak ya ke dalam rutan. Kemudian, menemukan ada alat bukti elektronik berupa handphone yang sudah mati," kata Plt Juru Bicara KPK, Ali Fikri, di Gedung Merah Putih KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (10/3/2020).
Petugas Rutan KPK, langsung melakukan pemeriksaan terhadap terdakwa Imam Nahrawi, setelah ditemukan telepon genggam dalam selnya. Namun, Imam mengelak membuat status WhatsApp dengan ponselnya tersebut.
Baca Juga: BMKG: Gempa Sukabumi Dipicu Sesar Lokal
"Petugas Rutan melakukan pemeriksaan kepada terdakwa atau Pak Nahrawi ini. Sampai informasi terakhir yang kami terima, tidak mengakui bahwa yang bersangkutan telah menggunakan handphone dan mengunggah status di WA-nya," ungkap Ali.
Ali menyebut untuk membuktikan isi ponsel tersebut. Maka, KPK telah meminta tim forensik memeriksa telepon genggam tersebut.
"Pihak Karutan sampai saat ini masih bekerja sama dengan divisi forensik di KPK, untuk melihat isi HP yang saat ditemukan sudah dalam keadaan mati," ujar Ali.
Ali menegaskan bahwa Imam hingga hari ini diperiksa, terkait penggunaan ponsel di dalam rutan, dan masih terus mengelak.
"Sampai hari ini masih tidak mengakui bahwa yang bersangkutan (Imam) yang meng-upload atau yang mengunggah status dari WhatsApp tersebut," tutup Ali.
Baca Juga: Hadiri Sidang Praperadilan Nurhadi, Nawawi Harap Eks Sekretaris MA Menyerah
Untuk diketahui, Imam kini tengah menjalani persidangan atas kasus yang telah menjeratnya di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta Pusat.
Adapun status WhatsApp Imam yang diunggah pada Kamis (5/3/2020), terdapat Imam memakai baju Ihram.
Adapula tulisan keterangan, yakni 'Kenangan haji tahun kemarin setelah antre selama 7 tahun, haji reguler mendampingi ibunda tercinta dan bibinda yang lemah. Semoga semua sahabat muslim Allah mudahkan untuk bisa ziarah Makkah madinah lilhajji wal umrah secepatnya. Amiiin, Alfaatihah'.