Suara.com - Beredarnya video yang menunjukkan kekerasan dan pelecehan seksual memang memilukan dan membuat hati kita miris.
Namun, kalau turut membagikan atau menyebar ulang konten tersebut, kamu bisa menjadi pelaku kedua yang menambah trauma pada korban.
Memang, terkadang kita merasa perlu memberi tahu orang-orang bahwa telah terjadi pelecehan dengan tujuan mengumpulkan simpati orang.
Namun, dengan membagikan konten tersebut malah bisa menambah trauma pada korban. Itu karena semakin banyak orang yang tahu bagaimana pelecehan tersebut terjadi.
Baca Juga: Naik Lagi Jadi 27 Pasien: 5 Wanita dan 3 Lelaki Indonesia Positif Corona
Oleh karena itu, SAFEnet menyarankan untuk STOP DI KAMU apabila menemukan konten yang mengandung kekerasan seksual dan tidak merahasiakan identitas korban.
Jangan disebarkan jika:
1. Jangan disebarkan bila konten tersebut memuat identitas korban, seperti data pribadi atau wajah korban dengan jelas. Jejak digital itu abadi.
2. Jangan disebarkan bila kamu tidak punya informasi yang detail tentang kejadian tersebut dan hanya menyebar ketakutan.
3. Jangan disebarkan bila tujuannya mencari atensi dunia maya. Kembali, jejal digital itu abadi, jangan hancurkan hidup korban demi kepuasan pribadi yang hanya sesaat.
Baca Juga: Hebat! Dosen UGM Bikin Hand Sanitizer dari Daun Sirih Tanpa Alkohol
Sebarkan hanya jika: