Suara.com - Sebanyak 5 rumah di Cipayung, Jakarta Timur dihujani tinja atau kotoran manusia. Tinja itu menyembur dari sebuah mobil sedot WC yang terparkir di pemukiman Kelurahan Munjul, tepatnya di RT 04/08.
Tinja itu menyembur sampai menempel di tembok rumah warga. Semburan tinja itu sampai 10 meter.
Lurah Munjul, Sumarjono menjelaskan semburan tinja itu dari dalam mobil tanki milik perusahaan swasta. Peristiwa itu terjadi, Minggu (8/3/2020) kemarin sekitar pukul 16.30 WIB.
Kronologis peristiwa berlangsung saat petugas jasa penyedotan baru selesai bertugas setelah berkeliling kampung menjalankan tugasnya di sejumlah rumah penduduk. Truk tanki berkapasitas 6.000 liter itu kemudian diparkir ke dalam gudang tanpa membuang terlebih dahulu sisa kotoran yang telah disedot.
Baca Juga: Kutuk Hukuman 77 Siswa Makan Tinja di NTT, KPAI: Korban Pasti Alami Trauma
"Dia habis muter-muter, sisa-sisa kotoran di dalam tanki kemudian dibuka lalu terjadi semburan," kata Sumarjo.
Sumarjono menyebutkan semburan dari tanki mobil diduga akibat endapan gas metana dari dalam tanki yang terlalu lama didiamkan dalam ruang tertutup (tanki).
"Kan kalau air sisa-sisa masih mengandung gas. Sisa itu yang menyembur dari pipa," katanya.
Setelah tinja menyembur, pemilik usaha sedot WC itu pun membersihkan ceceran tinja yang mengotori gudang serta tembok rumah warga.
"Saya sempat tawarkan solusi pembersihan oleh damkar, tapi pemilik usaha tidak mau, dia lebih memilih membersihkan sendiri kotorannya," katanya.
Baca Juga: Temuan Baru, Ilmuwan China Sebut Virus Corona Bisa Menular Melalui Tinja!
Salah satu warga setempat Ati (45) mengatakan semburan tinja dari dalam tanki mengakibatkan dinding rumahnya kotor dan mengeluarkan bau tidak sedap.
"Ini kejadian kesekian kalinya. Beberapa tahun lalu pernah juga terjadi. Baunya ini yang saya tidak tahan," katanya.
Ati mengatakan aktivitas jasa sedot tinja milik tetangganya itu sangat meresahkan warga.
"Kami pernah bersepakat mau menggeruduk tempat usaha itu, tapi dilarang sama kelurahan, infonya akan ada musyawarah dulu," katanya.
Ati berharap aktivitas usaha sedot kotoran di lokasi tersebut segera dipindah agar dampaknya tidak menganggu warga.
Selama ini warga setempat mengeluhkan dampak kerusakan lingkungan akibat aktivitas usaha sedot septic tank.
"Sudah tiga tahun belakangan ini kita terganggu sama baunya. Mereka sering mencuci truk tanki dan airnya dibuang ke selokan warga," ujar warga setempat Nurhayati (45).
Lokasi usaha jasa sedot septic tank milik swasta itu berjarak sekitar 10 meter dari rumahnya. Bau tidak sedap juga kerap merebak di lingkungan warga setiap kali proses pembersihan tanki truk berlangsung.
Warga juga sempat marah dengan aktivitas tersebut hingga sempat berniat menggeruduk lokasi usaha.
"Tapi Pak Lurah minta ditahan dulu, sebab bisa diselesaikan secara musyawarah," katanya.
Secara terpisah Lurah Munjul Sumarjono membenarkan adanya keresahan warga di RW08 atas kehadiran usaha sedot tinja.
"Peristiwa ini perlu dimusyawarahkan karena warga pernah komplain sebelumnya, dan sudah sempat didamaikan, sekarang timbul kejadian ini," katanya. (Antara)