Suara.com - Truk septic tank jasa sedot limbah menyembur. Peristiwa tersebut terjadi di Kelurahan Munjul, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur. Kejadian ini pun membuat lima rumah warga kecipratan tinja.
"Ada lima rumah yang kena cipratan sehingga mengotori lingkungan setempat dengan radius sekitar 10 meter," kata Lurah Munjul, Sumarjono, seperti dikutip dari Antara -- Jaringan Suara.com.
Kejadian semburan limbah dari dalam mobil tanki milik perusahaan swasta itu menurut laporan terjadi pada Minggu (8/3) sekitar pukul 16.30 WIB.
Sumarjono mengungkapkan kronologi peristiwa berlangsung saat petugas jasa penyedotan baru selesai bertugas setelah berkeliling kampung menjalankan tugasnya di sejumlah rumah penduduk.
Baca Juga: Viral Tiket Jakarta - Korea Selatan Hanya Rp 181 Ribu, Berminat?
Truk tanki yang memiliki kapasitas 6.000 liter tersebut kemudian diparkir ke dalam gudang tanpa membuang terlebih dulu sisa kotoran yang telah disedot.
"Dia habis muter-muter, sisa kotoran di dalam tanki lalu dibuka, terjadilah semburan," katanya.
Sumarjono menyebutkan semburan dari tanki mobil diduga akibat endapan gas metana dari dalam tanki yang terlalu lama didiamkan dalam ruang tertutup (tanki).
"Kan kalau air sisa-sisa masih mengandung gas. Sisa itu yang menyembur dari pipa," ujarnya.
Hingga Senin sore, pemilik usaha telah berupaya membersihkan ceceran kotoran yang mengotori gudang serta tembok rumah warga.
Baca Juga: Daftar 6 Sekolah Internasional di Jakarta yang Tutup karena Virus Corona
"Saya sempat menawarkan solusi pembersihan oleh damkar, tapi pemilik usaha tidak mau, dia lebih memilih membersihkan sendiri kotorannya," katanya.
Bukan yang pertama kali
Salah satu warga setempat yang rumahnya terkena cipratan tinja, Ati (45) mengungkapkan bahwa semburan tinja dari dalam tanki menyebabkan dinding rumahnya kotor dan mengeluarkan bau tidak sedap.
"Ini kejadian kesekian kalinya. Beberapa tahun lalu pernah juga terjadi. baunya ini yang saya tidak tahan," ungkapnya.
Ati mengatakan, aktivitas jasa sedot tinja milik tetangganya itu sangat meresahkan warga.
"Kami pernah bersepakat mau menggeruduk tempat usaha itu, tapi dilarang sama kelurahan, infonya akan ada musyawarah dulu," ujarnya.
Ati pun berharap aktivitas usaha sedot tinja di lokasi tersebut segera dipindah agar dampaknya tidak mengganggu warga.