Suara.com - Virus Corona baru (COVID-19) telah mencapai angka lebih dari 100 ribu kasus di seluruh dunia. China menjadi negara paling banyak kasus dengan 80 ribu kasus.
Belakangan, China mengklaim telah menemukan vaksin virus corona. Mereka akan merilis vaksin tersebut pada bulan April.
Disadur dari Mashable, Selasa (10/3/2020), para ilmuwan di China berada di garis depan dalam menciptakan vaksin virus corona. Mereka mengklaim bahwa vaksin ini akan tersedia untuk "penggunaan darurat."
Direktur Sains dan Teknologi Pusat Pengembangan Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok, Zheng Zhongwei mengatakan vaksin virus corona akan tersedia bulan depan.
Baca Juga: Puas Bunuh Bocah, Membaca Perilaku dan Kejiwaan NF Lewat Psikolog Forensik
"Menurut perkiraan kami, kami berharap bahwa pada bulan April beberapa vaksin akan masuk penelitian klinis atau berguna dalam situasi darurat,” katanya.
Berbagai vaksin telah diciptakan melalui kolaborasi antara berbagai lembaga penelitian di China.
Para peneliti memperkirakan vaksin yang dirilis akan memakan waktu 12 hingga 18 bulan untuk memastikan bahwa memenuhi standar keselamatan.
Namun di bawah hukum Tiongkok, vaksin ini dapat digunakan jika terjadi keadaan darurat. Selama manfaatnya lebih besar daripada risikonya, menurut Administrasi Produk Medis Nasional.
Dalam menciptakan vaksin, para ilmuwan China berbagi urutan genetik virus COVID-19 kepada publik melalui platform open source.
Baca Juga: Hasil Autopsi Anjani Bee Tewas Telanjang, Dipukul Benda Tumpul dan Tajam
Hal ini mendorong ribuan ahli di seluruh dunia dengan cepat menemukan cara untuk memerangi virus. Ini adalah langkah pertama kalinya bagi para ilmuwan di seluruh dunia bekerja sama menemukan solusi untuk wabah.
Di AS, Moderna, sebuah perusahaan bioteknologi yang berbasis di Massachusetts mengirimkan vaksinnya pada bulan Maret untuk memulai pengujian pada manusia. Vaksin dikirim ke Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular.
Direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular, Dr. Anthony Fauci memperingatkan bahwa meskipun uji keamanan awal berjalan baik, akan butuh 12 hingga 18 bulan untuk melihat vaksin ini digunakan secara luas di seluruh dunia.