Puas Bunuh Bocah, Membaca Perilaku dan Kejiwaan NF Lewat Psikolog Forensik

Selasa, 10 Maret 2020 | 12:37 WIB
Puas Bunuh Bocah, Membaca Perilaku dan Kejiwaan NF Lewat Psikolog Forensik
Foto gadis pembunuh Sawah Besar di Instagram. (dok pribadi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Beberapa waktu lalu, warga di Jakarta dihebohkan dengan kasus pembunuhan balita di kawasan Sawah Besar, Jakarta Pusat. Pasalnya, pembunuhan dengan cara sadis itu dilakukan oleh gadis 15 tahun berinsial NF, yang masih duduk di bangku SMP.

NF membunuh korban berinisial APA (6) dengan sadis. Korban ditenggelamkan ke dalam bak mandi, lalu jasadnya disumpal dengan tisu, diikat dan disimpan di dalam lemari. Bocah yang dibunuh NF tak lain adalah anak tetangga yang biasa bermain dengan adik tersangka.

Bahkan, NF mengaku tak menyesal dan merasa puas dari keterangan yang disampaikan polisi ketika merilis kasus tersebut pada Minggu (8/3/2020) lalu. 

Terkait kasus ini, Psikolog Forensik Reza Indragiri yang dihubungi Suara.com melalui pesan elektronik WhastApp, Senin (9/3/2020) malam berpendapat citraan fiksi berdarah dingin seolah-olah berhimpun pada diri NF. Alasannya, tindak pidana yang dilakukan NF bisa dikatakan sebagai perbuatan di luar batas kemanusiaan.

Baca Juga: Film Thriller Jadi Inspirasi NF Lakukan Pembunuhan, Ini Kata Psikolog

"Sejujurnya, selama puluhan tahun saya berkecimpung di dunia perlindungan anak dan berjumpa dengan anak-anak yang melakukan perbuatan pidana, remaja putri yang satu ini bisa dibilang sebagai anak dengan kelakuan paling di luar batas kemanusiaan," kata Reza kepada Suara.com, Senin malam.

Guna mengetahui kondisi kejiwaan yang sesungguhnya dalam diri NF, maka diperlukan pemeriksaan yang lebih seksama. Perilaku sadisme NF yang sebelumnya digambarkan oleh polisi membuat masyarakat ingin ada hukuman yang berat bagi NF.

"Berhadapan dengan gambaran tentang perbuatan pelaku yang masih begitu sadis, kiranya tidak sedikit warga masyarakat yang berharap pelaku dijatuhi hukuman seberat-beratnya," ungkap Reza.

Untuk itu, Reza berharap agar keinginan adanya punishment bagi NF untuk dievaluasi kembali. Alasannya, akar persoalan anak dengan perilaku Callous Unemotional (CU) --istilah umum bagi anak berkepribadian psikopat-- bukan pada lapisan kepribadian semata.

Sejumlah pakar, kata Reza, menemukan adanya bagian otak para psikopat yang tidak merespons sebagaimana orang umumnya. Bentuk penelitian itu berupa membandingkan respons otak subjek psikopat dan subjek nonpsikopat dengan diperlihatkan serangkaian foto maupun video dramatis.

Baca Juga: NF Pembunuh Balita dalam Lemari Mulai Berubah Sejak Ayah Nikah Lagi

"Seketika, bagian tertentu pada subjek non-psikopat terlihat merespons. Manifestasinya adalah pemunculan perasaan sedih, takut, marah, iba, kecewa, dan reaksi-reaksi afektif lainnya," jelas Reza.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI