Virus Corona Mewabah di Eropa, Turki Nyatakan Bebas Covid-19

Bangun Santoso Suara.Com
Selasa, 10 Maret 2020 | 09:09 WIB
Virus Corona Mewabah di Eropa, Turki Nyatakan Bebas Covid-19
Ilustrasi Virus Corona Covid-19. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Kesehatan Turki pada Senin (9/3) menyatakan, sejauh ini tidak ada kasus virus korona di negaranya.

Berbicara kepada wartawan di ibu kota Ankara usai menghadiri pertemuan dewan sains terkait virus corona, Menkes Turki Fahrettin Koca mengatakan kementeriannya dan pemerintah Turki telah mengambil semua berbagai langkah antisipasi untuk mencegah masuknya virus itu ke Turki.

Di tengah penyebaran penyakit yang cepat di berbagai negara Eropa, Menteri Koca menyarankan agar warga Turki yang tinggal di Eropa untuk mengambil tindakan pencegahan intensif.

"Warga Turki yang tinggal di luar negeri, terutama yang tinggal di Eropa, seharusnya tidak berpergian ke luar kecuali jika ada hal mendesak," ujar Koca sebagaimana dilansir kantor berita Anadolu, Selasa (10/3).

Baca Juga: Update Corona Covid-19: 63.990 Dinyatakan Sembuh, Kematian 4.025 Jiwa

Koca juga mendesak warganya, terutama yang datang dari luar negeri, untuk melakukan karantina diri sendiri di rumah selama 14 hari guna mencegah penyebaran.

“Jika virus korona memasuki Turki, kemungkinan besar wabah itu dibawa oleh penumpang yang datang dari luar negeri,” jelas dia.

Menteri Turki itu mengatakan negaranya belum terdampak oleh wabah ini, berkat langkah-langkah pencegahan yang mereka ambil sejak awal.

Meski begitu, dia tidak menjamin bahwa Turki akan selalu terhindar dari penyakit ini.

Dengan segala langkah antisipasi untuk melawan virus korona, Koca mengatakan Turki tak mencari bantuan dari negara lain, sebaliknya negaranya malah dapat memberikan bantuan kepada yang lain.

Baca Juga: Terus Mewabah, Virus Corona Telah Menyebar di 104 Negara

Turki sejak bulan lalu menutup perbatasan daratnya dan menghentikan penerbangan ke Iran.

Selain China, Italia, dan Korea Selatan, Iran juga menjadi negara yang mengalami dampak terburuk sejak wabah penyakit itu muncul pada Desember lalu.

Pada Januari, WHO menyatakan wabah Covid-19 sebagai darurat kesehatan global, dan kemudian meningkatkan peringatan global dari "berisiko" menjadi "sangat berisiko".

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI