Suara.com - Seorang bidan di Uganda diselidiki polisi akibat dugaan lalai dan salah penanganan dalam persalinan. Bidan itu menarik terlalu keras kepala bayi dalam proses persalinan hingga membuat kepalanya terputus.
Menurut pengakuan keluarga korban yang dilansir dari DailyStar, pihak rumah sakit sempat mengabaikan ibu 21 tahun yang akan melahirkan dan membuatnya menunggu hingga 4 hari. Mereka dirawat di Pusat Kesehatan Bulumbu III.
"Dia menarik bayinya keluar tapi susah, lalu ia beristirahat dan duduk, kemudian dia kembali dan memintaku untuk mengejan. Sayangnya bayiku tetap tidak keluar," ujar perempuan yang melahirkan itu.
"Dia memasukkan tangannya, menarik lalu memelintir bayi. Saya menangis lalu bidan itu malah menyuruhku pergi. Bagaimana bisa aku pergi dengan bayi yang keluar baru setengah?" tambahnya.
Baca Juga: Ini Pengakuan Petugas Damkar di Kasus Aulia Kesuma Istri Bakar Suami
Menurut pengakuan perempuan itu, bidan tersebut kemudian memanggil perawat yang lebih tua untuk mengeluarkan bayinya.
"Perawat yang lebih tua itu berhasil menarik bayinya, tapi dengan keadaan berlubang" ujarnya lagi.
Ayah dari bayi tak berdosa itu juga menyatakan, bahwa anaknya sudah keluar setengah jalan. Namun saat keluar, bayi itu meninggal dengan keadaan yang mengenaskan.
"Ketika bayi itu keluar setengah jalan, perawat terus menarik dan mendorongnya, bayi itu meninggal dengan keadaan yang mengerikan. Pemerintah perlu melatih orang-orang ini," katanya.
Kejadian itu tentu menyulut kemarahan warga sekitar. Sebelumnya dua bayi juga meninggal dalam proses melahirkan di rumah sakit tersebut.
Baca Juga: Cuti Bersama 2020 Bertambah, Catat Daftar 24 Hari Libur Tahun Ini
Untuk penyelidikan, tubuh bayi dibawa ke Pusat Kesehatan untuk diotopsi sebelum dimakamkan.
Sementara itu, polisi mengatakan bahwa kejadian tersebut diselidiki dengan dugaan kelalaian bidan.