Siswi SMP Simpan Mayat Bocah di Lemari, KPAI: Guru BK Harusnya jadi Benteng

Senin, 09 Maret 2020 | 16:37 WIB
Siswi SMP Simpan Mayat Bocah di Lemari, KPAI: Guru BK Harusnya jadi Benteng
Foto gadis pembunuh Sawah Besar di Instagram. (dok pribadi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyoroti beberapa faktor yang seharusnya bisa mencegah aksi sadis NF, siswi SMP yang membunuh APA, bocah lima tahun di Sawah Besar, Jakarta Pusat.

Salah satunya adalah soal peran guru Bimbingan Konseling (BK) di sekolah NF. 

Komisioner KPAI bidang Pendidikan, Retno Listyarti mengatakan tersangka NF disinyalir memiliki sejumlah masalah psikologis. Guru BK, kata Retno, seharusnya bisa mendeteksi hal ini dari awal ketika NF bersekolah.

"Guru BK tuh sebenarnya bisa loh jadi benteng. Termasuk masalah anak mau bunuh diri, dan lainnya. Ketika anak tidak dapat apa yang seharusnya di rumah berikan, tetapi di sekolah tuh dia menunjukan tanda-tanda," ujar Retno di kantor KPAI, Jakarta Pusat, Senin (9/3/2020).

Baca Juga: Curhatan NF: Mau Bunuh Bayi hingga Aku Selalu Mencintaimu

Namun ia mengakui memang saat ini peran guru BK sulit bisa efektif karena dalam aturan Permendikbud nomor 111 tahun 2014, guru BK bisa menangani murid sampai jumlahnya 150 orang. Jumlah yang terlalu banyak ini dinilai tidak efektif bagi guru BK untuk bisa memahami muridnya secara rinci.

"Saya sadar tidak mungkin guru BK memegang 150 anak sendirian dan bisa mengenali satu-satu," kata dia. 

NF sendiri, kata Retno, ketika ditelusuri memang diketahui memiliki sejumlah masalah keluarga di rumahnya. Namun dengan adanya pihak sekolah yang turun tangan, masalah di rumah seharusnya bisa terlupakan dengan memberikan pengajaran dan bimbingan yang baik.

Terlebih lagi, NF disebutnya memiliki sejumlah kelebihan dalam berbagai bidang. Di antaranya seperti, menggambar, tenis meja, dan bahasa Inggris.

"Ini harusnya ditangkap juga oleh guru yang mengajar bidang itu. Artinya ini anak bisa di-eksplore kemampuannya tadi sehingga dia bisa melupakan masalahnya tadi, bisa move on dari masalah yang ada," kata dia.

Baca Juga: Kriminolog: NF Pembunuh Balita Bisa Saja Dipantau Jiwanya Seumur Hidup

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI