"Saya gak ngerti konteksnya apa, tapi saya anggap aja bahwa Pram kangen untuk basa-basi lah itu. Mungkin sekali-kali Pram datang di acara perdebatan sehingga bisa diperlihatkan apa yang dimaksud dengan rindu pada Fahri, Fadli dan saya," ucapnya.
Menurut Rocky, jika pemerintah tidak lagi dikritik itu memiliki dua arti. Pertama, pemerintah sudah berubah menjadi sangat otoriter sehingga orang takut untuk mengkritik. Kedua, pemerintah berubah sangat "dungu" sehingga orang malas untuk memberi kritik.
Menurut Rocky, Tidak mungkin pemerintah ini menjadi sangat otoriter karena sekarang sudah zaman kebebasan.
"Kritik dari kritikus itu sudah malas memberi pandangan karena sudah fatalistik melihat keadaan. Biarin aja, mau dikritik, enggak dikritik juga toh memburuk. Ada tidaknya pikiran kritis, pemerintah sedang merajut sendiri jalan menuju krisis. Sebetulnya itu yang terjadi," kata Rocky.
Baca Juga: Harga Minyak Dunia Terus Turun, Apa Kabar Harga BBM?
Ia mengaku tidak lagi leluasa memberi kritik sejak akun Twitter pribadinya "dicuri". Rocky lantas meminta Pramono untuk mencarikan akun media sosialnya itu.
"Twitter saya, Pram musti tahu. Dia mesti bantu mengembalikan Twitter saya, ada 1,5 juta follower di situ yang dicuri, dirampok oleh si dungu sehari sebelum pelantikan Pak Jokowi sebagai Presiden," ungkapnya.
Rocky menambahkan, "Tugas Pram adalah carikan dulu Twitter saya, baru tanya kenapa tidak ada kritik lagi".
Untuk diketahui, akun Twitter Pengamat Politik Rocky Gerung ditangguhkan pada Jumat (18/10/2019).
Pemberitahuan ini dikatakan langsung oleh Rocky Gerung. Dia menyebut bahwa akun Twitternya dicuri oleh 'si dungu.'
Baca Juga: Mahasiswa Gunadarma Demo, Dilarang Lihat Nilai Jika Belum Bayar Kuliah
"Hay netizen selamat malam, sekedar Breaking News bahwa akun Twitter saya dicuri oleh si dungu. Terima kasih," ujar Rocky Gerung dalam video yang tersebar di Twitter.