Soal Pembunuhan Bocah di Sawah Besar, Psikolog: Pelaku Butuh Kasih Sayang

Senin, 09 Maret 2020 | 14:33 WIB
Soal Pembunuhan Bocah di Sawah Besar, Psikolog: Pelaku Butuh Kasih Sayang
Foto gadis pembunuh Sawah Besar di Instagram. (dok pribadi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Remaja pelaku pembunuhan di Sawah Besar (NF) telah menarik perhatian pubik, Psikolog Klinis Melissa Grace menyatakan bahwa perilaku NF bisa disebabkan oleh kekurangan kasih sayang. Kendati demikian Mellisa mengatakan bahwa analisisnya hanya berdasarkan berita yang ia baca karena ia tidak secara langsung menangani kasus ini.

"Saya tidak menangani kasusnya langsung sehingga semua analisa saya di hari ini hanya berdasarkan berita-berita yang ada, sehingga jika ada kekeliruan dalam berita-berita tersebut maka semua yang katakan hari ini bisa jadi tidak tepat," buka Melissa Grace.

Selanjutnya ia pun memberikan keterangannya di acara talkshow di TvOne ini.

Melihat catatan dan surat NF yang dirilis kepolisian, Melissa menyatakan; "Tulisan-tulisan ini saya melihatnya adalah bentuk proyeksi dari apa yang dibutuhkan dari seorang anak dari dalam dirinya."

Baca Juga: Alasan Tak Enak Badan, Sri Mulyani Ogah Salaman

Tulisan yang Melissa maksud adalah catatan NF yang berbunyi, "I wil always love you, who? Unknown".

Rilis gadis pembunuh di Sawah Besar. [Suara.com/Alfian Winanto]
Rilis gadis pembunuh di Sawah Besar. [Suara.com/Alfian Winanto]

"Dalam tulisan saya akan selalu mencintaimu, siapa? Tidak diketahui, melihat itu saya lihat ini anak sebenarnya dia sangat butuh kasih sayang," kata Melissa.

Melissa juga menyatakan ada faktor-faktor yang memengaruhi perilaku seseorang, baik faktor individu maupun faktor lingkungan.

"Pada individu, mungkin kita bisa lihat faktor genetik, misalnya orangtuanya, sejarah keluarganya ada yang ganggungan mental atau tidak, bagaimana faktor predisposisi biologis, bagaimana juga tentang sifat bawaan.

Sementara faktor lingkungan yang disebutkan oleh Melissa adalah tentang pola asuh, lingkungan sekitar, stimulasi yang dia terima seperti tontonan atau bacaan, hingga hubungannya dengan orang lain.

Baca Juga: PT KTB Optimis Pasar Kendaraan Komersial Tumbuh di 2020

Kedua faktor ini yang menurut Melissa akan berkolaborasi menciptakan suatu perilaku.

Conduct Disorder

Foto gadis pembunuh Sawah Besar di Instagram. (dok pribadi)
Foto gadis pembunuh Sawah Besar di Instagram. (dok pribadi)

Dalam dunia psikologis, Melissa menyatakan bahwa anak di bawah usia 18 tahun yang memiliki perilaku menetap seperti merusak, melukai, mencuri dan lain bisa dikategorikan sebagai conduct disorder.

"Perilaku yang menetap dalam jangka waktu 12 bulan ini bisa diindikasi masuk conduct disorder atau gangguan perilaku," kata Melissa

Conduct disorder yang berlanjut hingga dewasa menurut melissa bisa menumbuhkan kecenderungan menjadi sosiopat atau psikopat.

"Ketika ini diabaikan dan mengarah ke usia dewasa, maka berubah diagnosanya jadi gangguan kepribadian anti sosial yang dikenal masyarakat sebagai sociopath atau psychopath," tambahnya.

Meskipun sangat destruktif, perilaku pelaku menurutnya dipengaruhi oleh banyak hal sehingga jangan langsung dihakimi.

"Terutama mohon sekali untuk tidak menyebarkan foto anak terduga pelaku, sebaiknya tidak usah disebarkan karena kita berbicara soal anak bagaimana pun anak adalah produk dari lingkungannya jangan sampai menempatkan anak ini menjadi korban untuk kedua kalinya," tutup Melissa.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI