Suara.com - Petugas wanita Pengamanan Dalam (Pamdal) Balai Kota DKI Jakarta menjadi korban luka saat aksi unjuk rasa beberapa waktu lalu.
Menanggapi hal ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta enggan mempermasalahkannya.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) DKI Jakarta, Taufan Bakri menilai kejadian saling dorong hingga ada yang terluka adalah hal biasa. Pamdal wanita itu sendiri juga tidak menyampaikan keberatan.
"Ya namanya juga dalam sebuah itu (demo), siapa yang bisa salahkan kan?" ujar Taufan saat dihubungi, Senin (9/3/2020).
Baca Juga: Kasus Demo Rusuh Pendukung Anies, Polisi Periksa Dewi Tanjung
Selain itu, Taufan menyebut Pamdal itu sudah dalam kondisi sehat dan kembali bekerja. Ia menduga wanita tersebut sempat mengalami luka di bagian mulut karena terjadi insiden saling dorong ketika demo yang dihadiri oleh Politisi PDI-P Dewi Tanjung.
"Sudah, mudah-mudahan sudah sehat dah. Sudah kerja, orang dia semangat mau bekerja," jelasnya.
Ke depannya, ia meminta Dewi Tanjung Cs agar lebih damai ketika menggelar unjuk rasa di Balai Kota. Tak perlu sampai lompat pagar untuk maksa masuk ke kantor Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan itu.
"Yang damai-damai aja dah demo itu. Kalau perlu ditulis apa daftar keinginannya, nanti kita bantu," pungkasnya.
Massa Presidium Gerakan Jaga Indonesia kembali memggeruduk Balai Kota DKI Jakarta pada Rabu (4/3/2020). Unjuk rasa ketiga kalinya ini kembali menimbulkan kericuhan.
Baca Juga: Demo Rusuh di Hong Kong, Polisi Serang Kampus dengan Gas Air Mata
Setelah berulang kali berorasi, massa aksi ngotot ingin bertemu Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Namun karena Anies tak kunjung muncul, mereka mulai ricuh.