Suara.com - Berbagai persiapan dilakukan para anggota DPR AS untuk kemungkinan bekerja dari rumah akibat wabah virus corona.
Persiapan itu dilakukan "karena situasi unik dan tak biasa akibat virus corona."
Para regulator keuangan AS juga mempersiapkan rencana darurat, mengingat sudah ada kasus COVID-19 di Washington DC, New York, San Francisco dan New Jersey, semua wilayah di mana instansi-instansi regulator seperti Komisi Sekuritas dan Bursa, Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas dan regulator bank memiliki kantor.
Kantor berita Reuters melaporkan para pengawas keuangan memperbolehkan telework lebih banyak, membatasi perjalanan dan membatalkan konferensi.
Baca Juga: China Periksa Pemilik Hotel Tempat Karantina Pasien Corona yang Ambruk
Sebelum ini, Bank Sentral AS juga mengambil kebijakan untuk uang kertas dolar Amerika yang datang dari China akan dikarantina akibat epidemi virus corona, karena Bank Sentral AS menerapkan tindakan pencegahan ekstra terhadap uang kertas yang masuk ke Amerika Serikat.
Prosedur baru itu "mengharuskanperiode penahanan yang lebih lama" sehingga uang yang datang dari China atau daerah mana saja di Asia akan ditahan setidaknya selama "tujuh hingga 10 hari sebelum setoran diproses," kata juru bicara Bank Sentral AS, Jumat (6/3).
Mekanisme penanganan uang tunai itu mulai berlaku 21 Februari 2020.
Jika epidemi menyebar terus dan otorita kesehatan AS atau Departemen Luar Negeri "mengidentifikasinegara-negara berisiko tertentu lainnya, Bank Sentral siap untuk menerapkan prosedurtambahan."
Juru bicara menegaskan lebih jauh, “Jangan takut: kekurangan uang tunai tidak mungkin terjadi karena Bank Sentral "selalu punya cadangan darurat mata uang baru yang dapat diedarkan ke publik jika diperlukan."
Baca Juga: Qatar Larang Pelancong dari 14 Negara Terkait Corona
Sumber: VOA