Suara.com - Tersangka NF (15) dinilai belum bisa dijerat pidana meski telah melakukan pembunuhan sadis terhadap tetangganya yang masih berusia 5 tahun di Sawah Besar, Jakarta Pusat pada Kamis (5/3/2020). Selain karena masih anak-anak, NF juga harus menjalani pemeriksaan psikologi terlebih dahulu.
Kriminolog Universitas Indonesia, Ferdinand Andri Lolo berpandangan kasus ini belum bisa dilihat dari unsur pidana sebab pelaku masih anak-anak, sehingga sebaiknya kepolisian terlebih dahulu memeriksa psikologi NF.
"Perlu dilihat dulu kesehatan mentalnya ketika dia melakukan kejahatan itu karena kalau dia tidak dalam kemampuan mental yang bisa dipertanggungjawabkan secara pidana maka dia tidak bisa di proses," kata Ferdinand saat dihubungi Suara.com, Senin (9/3/2020).
Baca Juga: Mengerikan, Ini Kronologi Pembunuhan Bocah Sawah Besar Oleh Gadis 15 Tahun
Dihubungi terpisah, Kriminolog UI lainnya, Adrianus Meliala melihat pelaku NF belum dapat memahami makna dan belum bisa bertanggung jawaban atas tindakannya. Dengan demikian, NF tidak bisa dihukum.
Namun, menurut Meliala, kasus ini harus diselesaikan dengan rehabilitasi terhadap NF di Lembaga Pembinaan Khusus Anak.
"Anak dibawah umur tidak bisa dipidana. Namun, mengingat kejahatannya, yang bersangkutan perlu dididik di LPKA, pendekatannya mesti non-punishment atau rehabilitatif" ucap Meilala.
Terinspirasi Film Pembunuhan
NF, gadis pembunuh Sawah Besar, anak perempuan berusia 15 tahun yang membunuh bocah berusia 6 tahun di kawasan Sawah Besar, Jakarta Pusat punya kebiasaan nonton film horor. Aksi kekerasan terhadapi bintang sampai membunuh bocah 6 tahun karena terinspirasi film Chucky --boneka pembunuh yang populer pada tahun 1988, NF juga suka menonton film Slender Man.
Baca Juga: Jerat Gadis Pembunuh di Sawah Besar, Polisi Gunakan UU Peradilan Anak
Diketahui, film Slander Man menampilkan Karakter fiksi ini digambarkan seperti pria tipis tinggi dengan tanpa wajah, mempunyai tentakel dan mengenakan baju hitam dengan dasi merah. The Slender Man umumnya suka menculik atau melukai orang, terutama anak-anak.