Ia menambahkan, "Tetapi ketika saya saksikan intoleransi, kasus Ahok yang mendekati pilpres yang kemarin itu, saya sampai gedek-gedek. Kok seperti itu".
Ali kemudian berusaha meluruskan pemahaman yang salah seperti dalam kasus tersebut.
Menurutnya, toleransi itu ajaran Islam. Sehingga orang yang intoleransi berarti tidak mengikuti ajaran Islam.
"Toleransi adalah bagian dari akhlak Islam. Kebhinekaan atau keberagaman ini sunnatullah. Hukum alam tidak bisa kita tolak dan tidak bisa ditentang. Kalau kita menentang (keberagaman), berarti kita menentang sunnatullah," ucapnya.
Baca Juga: Tambah 2 Lagi, Pasien Virus Corona di Indonesia Kini Jadi 6 Orang
Ali Imron mengakui dirinya sebagai teroris memang termasuk radikal. Namun ia tidak membenarkan intoleransi.
"Masalah radikalisme tentunya teroris ini yang paling tinggi. Yang intoleransi, anti keberagaman itu masih di bawahnya. Yang kami lakukan itu tidak ada hubungannya intoleransi karena kami menerima. Kami sebagai teroris itu menerima ada toleransi," katanya.
Ia menambahkan, "Kalau saya ini tidak menerima adanya keberagaman, tentunya sudah banyak sekali yang kita bom".