Bullying anak-anak pengaruh orang dewasa
Menurut Nadiem, maraknya kasus bullying anak-anak tidak terlepas dari pengaruh orang dewasa.
Kepada Deddy, Nadiem menjelaskan, "Kalau kita melihat topik bullying. Dari hasil PISA (Program Penilaian Pelajar Internasional) itu kelihatan sekali waktu kita mensurvei anak-anak Indonesia. Ini ironisnya, anak-anak Indonesia itu salah satu yang paling relatif bahagia. Tapi insiden bullying sangat tinggi".
Ia mengatakan bahwa bullying bukan hanya terjadi secara fisik. Sebab cyber bullying atau perundungan yang terjadi di media sosial jauh lebih susah dihilangkan.
Baca Juga: Istana Minta Warga Tak Jadikan Corona Bahan Lelucon di Medsos
Nadiem justru heran jika ada mengatakan maraknya kasus bullying anak-anak karena krisis karakter.
"Kalau mau melihat kondisi anak-anak kita apa yang terjadi, banyak orang bilang: Mas Menteri, anak-anak kita banyak yang bullying, ini kenapa? Ada krisis karakter? Langsung saya jawab balik, udah lihat enggak sosmed? Udah lihat enggak bullying yang terjadi antara orang dewasa?" ujarnya.
Deddy Corbuzier tertawa mendengar pernyataan Nadiem tersebut.
Nadiem melanjutkan, "Kalau Anda ingin melihat apa kondisi di anak kita, anak itu enggak pernah salah, yang selalu bertanggung jawab pada kondisi itu adalah orang dewasanya. Itu yang jadi panutan".
Bagi Nadiem, anak-anak melakukan bullying karena meniru perilaku orang dewasa.
Baca Juga: Ingin Rasakan Seks yang Lebih Liar, Penderita Kanker Pilih Ceraikan Suami
"Makanya saya bertanya, kok kaget itu terjadi? Orang dewasanya aja saling membully di online. Mungkin orang dewasa sudah enggak dorong-dorongan di playground. Tapi kita ganti itu bullying, pindah ke sosmed. Dan ini tidak sehat sama sekali," katanya.