Berebut Tisu Toilet karena Corona, 2 Perempuan Australia Kena Tuntut Polisi

Bangun Santoso Suara.Com
Minggu, 08 Maret 2020 | 13:35 WIB
Berebut Tisu Toilet karena Corona, 2 Perempuan Australia Kena Tuntut Polisi
Ilustrasi garis polisi. (Shutterstocks)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Polisi negara Australia pada Minggu (8/3/2020) menuntut dua wanita Sydney yang terlibat dalam pertengkaran dengan kekerasan karena masalah tisu toilet di saat toko grosir besar di negara itu membatasi pembelian sebanyak satu paket untuk satu orang di tengah aksi borong oleh warga.

Polisi New South Wales mengatakan dua orang wanita, berusia 23 dan 60, telah diberi surat panggilan untuk hadir di pengadilan karena berkelahi "setelah adu mulut di sebuah supermarket." Mereka diminta hadir di pengadilan setempat pada 28 April.

Kertas toilet muncul sebagai sasaran penimbunan nomer 1 yang di luar nalar bagi orang-orang yang khawatir bahwa penyebaran wabah corona akan mengakibatkan kelangkaan pasokan.

Jumlah kasus corona di Australia mencapai 70 sementara pria usia 80-an menjadi korban tewas ketiga akibat corona di negara itu.

Baca Juga: Australia Catat Kematian Ketiga Korban Virus Corona

Tisu toilet menjadi berita utama pada Sabtu ketika polisi dipanggil ke sebuah supermarket di kawasan barat daya Sydney setelah keributan terjadi pada tiga wanita gara-gara kertas toilet.

Sebuah video tentang kejadian itu menjadi viral di media sosial memperlihatkan para perempuan berteriak dan berkelahi karena sebuah troli yang penuh dengan kertas toilet sehingga memaksa petugas melerai.

Satu perempuan berteriak, "Saya hanya ingin satu paket." Yang lain, yang sedang menguasai keranjang dorong penuh kertas toilet menyahut, "tidak, bukan satu paket," sebelum petugas di lantai itu campur tangan.

Perempuan itu, yang diduga mengalami serangan, tak cedera dan tak ada penahanan oleh polisi.

Sumber: Antara/Reuters

Baca Juga: Dokter di Australia Positif Virus Corona, 70 Pasiennya Diduga Tertular

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI