Suara.com - Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia atau KPAI Retno Listyarti menduga NF, gadis pembunuh di Sawah Besar, Jakarta Pusat punya masalah keluarga. Sehingga perepuan 15 tahun itu tega membunuh bocah 6 tahun dengan sadis.
Retno menyimak pengakuan anak pelaku bahwa perilakunya dipengaruhi oleh atau terinspirasi tontonan film Chucky dan Slender Man. NF, kata dia memang meniru adegan kekerasan di film itu. Hanya saja, contoh buruk itu bisa jadi juga dipicu oleh masalah dari keluarga.
"Delinkuensi adalah tingkah laku yang menyalahi norma dan hukum yang berlaku dalam suatu masyarakat. Sebagian besar dari jumlah anak-anak delinkuen berasal dari keluarga berantakan," kata Retno dalam pernyataan persnya, Sabtu (7/3/2020).
Kondisi keluarga yang tidak bahagia dan tidak beruntung, kata Retno menyebabkan psikologis anak terganggu.
Baca Juga: Sebelum Serahkan Diri, Gadis Pembunuh Sawah Besar Sempat Buat Status FB
"Mereka mencari kompensasi di luar lingkungan keluarga guna memecahkan kesulitan batinnya dalam bentuk perilaku delinkuen," papar Retno.
Terinspirasi film pembunuhan
NF, gadis pembunuh Sawah Besar, anak perempuan berusia 15 tahun yang membunuh bocah berusia 6 tahun di kawasan Sawah Besar, Jakarta Pusat punya kebiasaan nonton film horor. Aksi kekerasan terhadapi bintang sampai membunuh bocah 6 tahun karena terinspirasi film Chucky --boneka pembunuh yang populer pada tahun 1988, NF juga suka menonton film Slender Man.
Diketahui, film Slander Man menampilkan Karakter fiksi ini digambarkan seperti pria tipis tinggi dengan tanpa wajah, mempunyai tentakel dan mengenakan baju hitam dengan dasi merah. The Slender Man umumnya suka menculik atau melukai orang, terutama anak-anak.
"Tersangka ini sering menonton film horor. Salah satunya Chucky, Slender Man. Film favorit pelaku Slender Man film tentang pembunuhan remaja,” kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus di Mapolrestro Jakarta Pusat, Sabtu (7/3/2020).
Baca Juga: NF, Gadis Pembunuh Bocah di Sawah Besar Dikenal Jarang Bergaul
Meski demikian, polisi hingga kini masih mendalami motif pembunuhan yang dilakukan pada korban berinsial APA tersebut. Dari hasil pemeriksaan sementara, gadis pembunuh NF memang memunyai hasrat untuk membunuh seseorang.