Tiga Ciri Utama Orang-Orang Psikopat Menurut Psikolog

Sabtu, 07 Maret 2020 | 20:24 WIB
Tiga Ciri Utama Orang-Orang Psikopat Menurut Psikolog
Ilustrasi psikopat. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dalam sebuah lingkaran pertemanan atau kolega, jenis orang yang mungkin paling dihindari adalah psikopat. Melansir dari Psychologytoday, 1 dari 100 orang adalah seorang psikopat dan itu bisa saja ada di sekitar Anda.

"Ketika kita memikirkan kata psikopat, yang biasanya muncul di benak kita adalah penggambaran media tentang pembunuh gila, padahal kebanyakn psikopat awalnya tidak membuuh," tulis Profesor psikologi dan penulis Melissa Burket, Ph.D dalam Psychologytoday.

"Tapi ketika belum melakukan pembunuhan, mereka akan lebih sulit dikenali," tambahnya

Untuk mengenalinya lebih cepat, Melissa berbagai tiga ciri penting seseorang yang punya kecenderungan psikopat.

Baca Juga: 5 Tempat Belanja Murah di Jogja, Anak Kos Wajib Tahu!

1. Machiavellianism

Orang-orang yang disebut Machiavellianism adalah mereka yang bermuka dua, licik, dan manipulatif. Mereka menempatkan apa yang diinginkan menjadi lebih penting daripada kemenangan, uang, maupun kekuataan.

Mereka dengan mudah mengabaikan aturan moral dan sosial, kemudian berbohong kepada orang lain hingga melakukan hal manipulatif tanpa rasa bersalah.

Aksi manipulatif mereka terkadang dilakukan untuk keuntungan pribadi, namun juga sering kali hanya untuk rasa puas semata. Mereka memiliki dorongan memanipulasi sesuatu dari diri mereka tanpa bisa mengontrolnya.

Mereka suka menipu, berbohong, pura-pura ditindas, pura-pura lemah, dan menyukai pujian. Karena mereka suka memanipulasi, orang-orang psikopat malah cenderung disenangi karena terlihat baik-baik saja. Ada waktu orang-orang psikopat menampilkan wajah empatik, namun ekspresi itu akan segera berubah.

Baca Juga: Kerusuhan Delhi, Anak 8 Tahun Alami Luka Bakar Karena Cairan Asam

2. Nurani dan Empati Rendah

Orang biasa akan merasa ingin menolong ketika melihat orang jatuh. Namun, tidak untuk orang-orang psikopat,  emosi mereka sangat rendah.

Orang psikopat biasanya sulit mendapatkan rasa bersalah, menyesal, simpati, hingga rasa kasihan.

Rendahnya emosi ini yang membuat mereka melakukan hal-hal kejam. Psikopat tidak memiliki pedal rem menghentikan aksi kejam mereka. Jika mereka ingin melakukannya, mereka akan benar-benar melakukannya.

"Bertindaklah dulu, pikirkan nanti, salah satu mantra psikopat," tulis Melisa.

Orang psikopat memang kurang bisa membedakan benar dan salah, atau empati terhadap apa yang dia lalui. Namun, mereka memiliki sifat yang penuh perhitungan dan pragmatis.

3. Narsisme
Orang yang narsis biasanya sangat fokus pada diri sendiri, mereka akan mengabaikan kekurangan dalam dirinya. Dengan begitu, mereka sangat sensitif dengan kritikan dan menempatkan dirinya harus di posisi tinggi.

Orang dengan narsisme tinggi itu tidak akan merasa salah akan apa yang ia lakukan dan selalu menyalahkan orang lain. Orang-orang psikopat bisanya memiliki narsisme yang tinggi.

Meskipun begitu, Melissa menegaskan orang narsis belum tentu psikopat karena bisa saja mereka hanya orang arogan.

"Yang penting adalah kombinasi dari ketiganya: psikopat dunia nyata adalah egoisme yang sempurna (narsistik), manipulatif, dan rendahnya nurani.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI