Orang biasa akan merasa ingin menolong ketika melihat orang jatuh. Namun, tidak untuk orang-orang psikopat, emosi mereka sangat rendah.
Orang psikopat biasanya sulit mendapatkan rasa bersalah, menyesal, simpati, hingga rasa kasihan.
Rendahnya emosi ini yang membuat mereka melakukan hal-hal kejam. Psikopat tidak memiliki pedal rem menghentikan aksi kejam mereka. Jika mereka ingin melakukannya, mereka akan benar-benar melakukannya.
"Bertindaklah dulu, pikirkan nanti, salah satu mantra psikopat," tulis Melisa.
Baca Juga: 5 Tempat Belanja Murah di Jogja, Anak Kos Wajib Tahu!
Orang psikopat memang kurang bisa membedakan benar dan salah, atau empati terhadap apa yang dia lalui. Namun, mereka memiliki sifat yang penuh perhitungan dan pragmatis.
3. Narsisme
Orang yang narsis biasanya sangat fokus pada diri sendiri, mereka akan mengabaikan kekurangan dalam dirinya. Dengan begitu, mereka sangat sensitif dengan kritikan dan menempatkan dirinya harus di posisi tinggi.
Orang dengan narsisme tinggi itu tidak akan merasa salah akan apa yang ia lakukan dan selalu menyalahkan orang lain. Orang-orang psikopat bisanya memiliki narsisme yang tinggi.
Meskipun begitu, Melissa menegaskan orang narsis belum tentu psikopat karena bisa saja mereka hanya orang arogan.
"Yang penting adalah kombinasi dari ketiganya: psikopat dunia nyata adalah egoisme yang sempurna (narsistik), manipulatif, dan rendahnya nurani.
Baca Juga: Kerusuhan Delhi, Anak 8 Tahun Alami Luka Bakar Karena Cairan Asam