Suara.com - Finalis Puteri Indonesia asal Sumatera Barat, Kalista Iskandar mendadak menuai sorotan seusai salah ucap menyebutkan kelima sila Pancasila. Peristiwa itu terjadi saat malam puncak Grand Final Puteri Indonesia 2020.
Kejadian inipun tak luput dari perhatian jurnalis Najwa Shihab. Najwa memaklumi kejadian tersebut karena dirinya pernah mengalami hal serupa.
Bahkan, Najwa mengatakan kejadian itu juga pernah dialami oleh Ketua MPR RI Bambang Soesatyo.
Pengakuan Najwa diungkap lewat unggahan di akun Instagram pribadinya. Najwa membagikan foto kolase yang menggambarkan wajah dirinya, Bambang Soesatyo dan Kalista Iskandar.
Baca Juga: Gadis Pembunuh Sawah Besar Terinspirasi Film Chucky dan Slender Man
Lewat narasinya, Najwa mengaku mengalami kejadian salah ucap beberapa kali saat menjalankan profesinya.
"Saya jadi teringat pengalaman siaran langsung pertama kali. Gugup luar biasa. Saya sampai salah menyebut nama sendiri. Bayangkan, perdana muncul di televisi tapi memperkenalkan diri sebagai orang lain," tulis Najwa seperti dikutip Suara.com, Sabtu (7/3/2020).
Sementara kejadian salah ucap yang kedua, dialami Najwa saat meliput Tsunami Aceh. Ia mengatakan saat itu keliru menyebutkan nama sebuah kota.
Maka dari itu, Najwa menyebutkan kesalahan yang dilakukan oleh Kalista Iskandar menjadi hal yang wajar. Hal ini terjadi karena Kalista merasa gugup.
"Saya bisa memahami kegugupan yang pasti berkali-kali lipat dihadapi Kalista tadi malam. Hanya diberi waktu menjawab 30 detik di tengah riuh rendahnya sorakan penonton," imbuhnya.
Baca Juga: Viral Finalis Puteri Indonesia 2020 Tak Hafal Pancasila, Ini Klarifikasinya
Lebih lanjut, Najwa pun menyebutkan salah ucap juga sempat dialami oleh Ketua MPR RI Bambang Soesatyo yang memberikan pertanyaan kepada Kalista Iskandar. Bamsoet menjadi salah satu juri Grand Final Puteri Indonesia 2020 .
Bamsoet mengalami kejadian itu saat pelantikan DPR di ruang rapat paripurna, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (15/1/2018). Tepatnya saat pembacaan sumpah.
"Ketua MPR Bambang Soesatyo yang tadi malam mengajukan pertanyaan hafalan itu, juga pernah berada di situasi yang hampir mirip. Saat momen pelantikannya menjadi Ketua DPR," kata Najwa.
Saat itu Bamsoet menirukan bacaan Ketua Mahkamah Agung Hatta Ali. Namun di tengah-tengah pembacaan sumpah, Bamsoet keliru mengucap kata sehingga harus mengoreksinya beberapa kali.
"Walau bukan hapalan, karena ia dituntun saat mengucapkan sumpah, tapi ia juga sempat salah ucap sumpah. Bahkan sampai 3 kali. We are all humans after all," terang Najwa, memungkasi.
Kontan saja, pengakuan Najwa tersebut menuai perhatian warganet. Selang satu jam setelah dibagikan, unggahan itu telah mendapat lebih dari 299 likes.
Bamsoet Salah Ucap Kalimat Sumpah Jabatan Hingga Tiga Kali
Ketika membacakan ikrar sumpah jabatan sebagai ketua DPR di dalam rapat paripurna DPR, hari ini, Bambang Soesatyo melakukan kesalahan pengucapan. Sampai tiga kali.
Ketua Mahkamah Agung Hatta Ali yang memandu pengucapan ikrar sumpah terpaksa berkali meminta Bambang mengulangi.
Kesalahan terjadi ketika dia diminta mengucapkan kalimat "serta mengutamakan kepentingan bangsa dan negara."
"Bahwa saya dalam menjalankan kewajiban akan bekerja dengan sungguh-sungguh demi tegaknya kehidupan demokrasi serta mengutamakan kepentingan bangsa dan negara," kata Hatta Ali.
"Dengan mengamankan kepentingan bangsa dan negara," ujar Bambang mengikuti kalimat yang diucapkan Hatta Ali.
Bambang salah karena mengganti kata "serta" menjadi "dengan" dan mengganti kata "mengutamakan" dengan kata "mengamankan".
"Ulangi. Serta mengutamakan kepentingan bangsa dan negara," ujar Hatta Ali.
"Dengan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara," kata Bambang yang lagi-lagi mengganti kata "serta" dengan kata "dengan."
Hatta kemudian membacakan ulang dan meminta Bambang menirukan kalimat tersebut.
"Serta mengedepankan kepentingan bangsa dan negara," kata Bambang.
Kali ini, mantan ketua Komisi III DPR mengganti kata "mengutamakan" dengan kata "mengedepankan."
Hatta Ali lagi-lagi membaca kalimat yang seharusnya diucapkan. Kali ini, Bambang tidak lagi salah ucap.
Setiap Bambang lakukan kesalahan pengucapan, para anggota DPR yang hadir dalam rapat paripurna selalu melepas tawa secara serentak.