Warga Akui Ditolak Cek Corona di RSPAD, Diduga Karena Pembatasan Kuota

Sabtu, 07 Maret 2020 | 06:45 WIB
Warga Akui Ditolak Cek Corona di RSPAD, Diduga Karena Pembatasan Kuota
Pembatasan Periksa Corona
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Putri (bukan nama sebenarnya) menyatakan ditolak melakukan pemeriksaan COVID-19 di RSPAD Gatot Subroto. Hal tersebut ia nyatakan dalam talkshow tvOne melalui sambungan telepon.

"Jadi setelah saya lihat berita, bahwa ada dua orang terinfksi, saya inisiatif (screening corona)," kata Putri.

Alasan Putri ingin periksa corona adalah karena ia sebelumnya berobat di RS yang sama dengan dua orang positif corona di waktu yang sama.

"Di rumah sakit yang sama di waktu yang sama berobat," tambahnya.

Baca Juga: Dua Pasien Baru Positif Corona Masih Demam, Tapi Tak Sesak Napas

Selang dua hari berobat, ia masih mengalami flu dan meriang yang kemudian membuat ia memutuskan untuk melakukan screening corona di RSPAD.

"Saya datang ke bagian informasi lalu saya sampaikan maksud saya kenapa saya berinisiatif melakukan screening corona," kata dia.

Namun ia ditolak bagian informasi lantaran pemeriksaan sudah memenuhi batas kuota. "Lalu bagian informasi bilang, udah enggak bisa kalo hari ini berobat karena pasien ternyata dibatasi hanya 25 orang," ujarnya.

Tak puas dengan pihak informasi, ia kemudian menuju ke bagian pendaftaran. Hasilnya sama, Putri menemukan tulisan pembatasan permeriksaan corona: "Pendaftaran poliklinik corona dibatasi sejumlah 25 pasien sehari".

"Saya tanya, itu masalah pembiayaan ada biaya engga? Ternyata itu ada biaya satu juta," tambahnya.

Baca Juga: Polisi Jual Masker Sitaan, Mahfud: Asal Uangnya Tak Dimakan Sendiri

Menurut informasi yang didapatkan Putri, biaya tersebut adalah untuk rontgen dan pemeriksaan dokter.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI