Sering Ditodong Senjata, 800 Orang Warga Pegunungan Timika Ngungsi

Iwan Supriyatna Suara.Com
Sabtu, 07 Maret 2020 | 06:08 WIB
Sering Ditodong Senjata, 800 Orang Warga Pegunungan Timika Ngungsi
Warga Pegunungan Timika. (Foto: Antaranews.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sekitar 800 orang warga dari beberapa desa di wilayah pegunungan Timika, Papua, dievakuasi aparat kepolisian ke kota Timika karena sering diteror oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB).

Ada tiga desa yang warganya meminta perlindungan Polri, yakni Desa Utikini, Desa Banti, dan Desa Kimbely.

Diawali sekitar pukul 05.00 WIT, terlihat 30 warga pegunungan Timika berjalan melewati jalur Utikini menuju ke Polsek Tembagapura yang terlihat oleh personel piket dan siaga polsek setempat.

Petugas kemudian menanyai warga yang ternyata meminta perlindungan kepada Polri karena ada intimidasi dari pihak KKB sehingga memutuskan mengungsi dan meminta bantuan untuk diturunkan ke kawasan kota.

Baca Juga: Pos TNI di Banti Mimika Ditembaki KKB, TNI Siaga

Warga pegunungan Timika merasa suasana di kampungnya yang sudah tidak nyaman karena sudah ada gerombolan KKB yang menempati kampung mereka dan mengganggu masyarakat.

Bahkan, pihak KKB juga meminta makanan dengan paksaan dan tak segan menodongkan senjata ke arah warga.

Oleh karena itu, Tim Satgas Operasi Nemangkawi Polri beserta jajaran Polda Papua segera membantu mengevakuasi ratusan warga yang merasa ketakutan dan resah atas teror KKB.

"Kami ucapkan terima kasih banyak untuk Bapak Polisi yang sudah jaga dan kasih makan kami sampai antar kami ke Kota Timika. Kami terima kasih banyak karena di kampung kami takut dan tidak aman. Anak-anak, kami kasihan mereka," ujar tokoh pemuda Desa Banti Agus Beanal.

Sementara itu, Kapolsek Tembagapura AKP Hermanto menjelaskan proses evakuasi berlangsung mulai pagi hingga petang sekitar pukul 18.00 WIT.

Baca Juga: Marak Penembakan, Kapolda: Ada Indikasi KKB Ingin Gagalkan PON XX di Papua

"Hingga pukul 18.00 WIT didata sudah hampir kurang lebih 800 orang yang mengungsi, terdiri dari anak-anak, wanita, laki-laki dari Kampung Longsoran, Kampung Batu Besar, dan Kimbely," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI