Meninggal di RSPI, Jenazah Pasien Suspect Corona Disemprot Disinfektan

Jum'at, 06 Maret 2020 | 19:08 WIB
Meninggal di RSPI, Jenazah Pasien Suspect Corona Disemprot Disinfektan
Pasien corona. (Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso dr. Mohammad Syahril menyatakan pasien dalam pengawasan virus corona yang meninggal dunia dimakamkan secara normal alias tidak menggunakan plastik. Sebab penyebab umum pasien perempuan berusia 65 tahun meninggal dunia akibat infeksi saluran pernafasan berat atau pneumonia.

"Secara umum pneumonia. Jadi ada ISPA (infeksi saluran pernafasan akut) ringan, sedang, berat. Berat sekali itu pneumonia," kata Syahril di RSPI Sulianti Saroso, Sunter, Jakarta Utara, Jumat (6/3/2020).

Syahril lantas memastikan bahwa jenazah pasien dalam pengawasan tersebut tidak akan menularkan virus corona.

Hingga saat ini pihak RS belum dapat dipastikan positif corona lantaran riwayat medis yang bersangkutan masih diteliti oleh Litbang Kesehatan.

Baca Juga: Pasien Suspect Corona Meninggal, RSPI Sulianti Saroso: Penyakitnya Berat

"Tidak (dipastikan). Sudah habis berarti sudah selesai. Nggak menular sudah di disinfektan semua," katanya.

Sebelumnya, satu pasien yang meninggal dunia di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Prof. dr. Sulianti Saroso sempat berstatus pasien dalam pengawasan atau PDP virus corona setelah diketahui bahwa anaknya sempat memiliki riwayat perjalanan dari Singapura.

Pasien perempuan berusia 65 tahun itu pun sempat dirawat di salah satu rumah sakit swasta selama sepekan.

Syahril menuturkan pasien tersebut dirujuk ke RSPI Sulianti Saroso sejak Rabu (4/3) lalu. Ketika dirujuk, kata dia, pasien tersebut dalam keadaan buruk.

"Jadi gini pasien itu masuk dua hari yang lalu, dikirim dari RS swasta dalam keadaan yang sudah pakai ventilator dan sudah dirawat seminggu. Jadi selama disana juga sudah berat," kata Syahril di RSPI Sulianti Saroso.

Baca Juga: 2 Lagi WNI Dinyatakan Positif Virus Corona: Usia 32 dan 34 Tahun

Menurut keterangan Syahril, pasien tersebut berstatus dalam pengawasan lantaran diketahui bahwa salah satu anaknya memiliki riwayat perjalanan dari Singapura yang juga merupakan salah negara yang dinyatakan terjangkit wabah virus corona.

"Iya karena katanya ada riwayat anaknya dari Singapura," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI