Suara.com - Mitos atau informasi tidak benar seputar virus corona (COVID-19) sama hebohnya dengan penyakit itu sendiri.
Berdasarkan situs resmi Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, terdapat sejumlah mitos tentang virus corona. Setidaknya hingga Jumat (6/3/2020), terdapat 15 mitos tentang virus corona yang dijabarkan oleh WHO.
Berikut ini 15 mitos virus corona yang dirangkum Suara.com pada Jumat (6/3/2020).
1. Makan bawang putih cegah infeksi virus corona?
Baca Juga: Ganjar Pranowo Hadiri Pernikahan Warga Jateng yang Terkena Talasemia
Bawang putih adalah makanan sehat yang mungkin memiliki beberapa sifat antimikroba. Namun, tidak ada bukti nyata saat ini bahwa makan bawang putih telah melindungi orang dari virus corona.
2. Cuaca dingin dan salju membunuh virus corona?
WHO mengatakan bahwa mitos ini tidak perlu dipercaya. Sebab cuaca dingin tidak dapat membunuh virus corona baru atau penyakit lainnya.
Suhu tubuh manusia normal tetap sekitar 36,5 ° C hingga 37 ° C, terlepas dari suhu eksternal atau cuaca. Cara paling efektif untuk melindungi diri dari virus adalah dengan sering mencuci tangan dengan sabun dan air.
3. Virus corona menyebar dari barang produksi China?
Baca Juga: Remaja 17 Tahun Bunuh Diri karena Di-bully, Pelakunya Datang ke Pemakaman
Meskipun virus corona dapat bertahan di permukaan selama beberapa jam atau hingga beberapa hari (tergantung pada jenis permukaan), sangat kecil kemungkinan virus akan bertahan di permukaan setelah barang itu dipindahkan, diekspor dan terkena kondisi dan suhu yang berbeda.
Jika kamu berpikir suatu permukaan mungkin terkontaminasi, gunakan desinfektan untuk membersihkannya. Setelah menyentuhnya, cuci tangan dengan sabun dan air.
4. Virus corona menular dari gigitan nyamuk?
Belum ada informasi atau bukti yang menunjukkan bahwa virus ini dapat ditularkan oleh nyamuk. COVID-19 adalah virus pernapasan yang menyebar terutama melalui tetesan air liur atau cairan dari hidung yang dihasilkan ketika orang yang terinfeksi batuk atau bersin.
Untuk melindungi diri, hindari kontak dekat dengan siapa pun yang batuk dan bersin.
5. Pengering tangan efektif bunuh virus corona?
Menurut WHO, pengering tangan tidak efektif dalam membunuh 2019-nCoV. Cuci tangan pakai sabun dan air adalah cara terbaik. Setelah tangan dibersihkan, keringkan dengan menggunakan handuk kertas.
6. Lampu desinfeksi ultraviolet membunuh virus corona?
Jangan percaya. Lampu UV tidak digunakan untuk mensterilkan tangan atau area kulit karena radiasi UV dapat menyebabkan iritasi kulit.
7. Pemindai termal efektif mendeteksi orang yang terinfeksi virus?
Pemindai termal efektif dalam mendeteksi orang yang mengalami demam (suhu tubuhnya di atas normal) karena infeksi dengan virus corona baru.
Namun, alat itu tidak dapat mendeteksi orang yang terinfeksi virus. Ini karena dibutuhkan antara 2 dan 10 hari sebelum orang yang terinfeksi menjadi sakit dan mengalami demam.
8. Menyemprotkan alkohol atau klorin ke seluruh tubuh membunuh COVID-19?
Salah. WHO menjelaskan, menyemprotkan alkohol atau klorin ke seluruh tubuh tidak akan membunuh virus yang telah memasuki tubuh. Menyemprotkan zat-zat semacam itu bisa berbahaya bagi pakaian atau selaput lendir (yaitu mata, mulut).
9. Hewan peliharaan dapat menularkan COVID-19 ?
Saat ini, tidak ada bukti bahwa hewan peliharaan seperti anjing atau kucing dapat terinfeksi virus corona. Cuci tangan pakai sabun setelah kontak dengan hewan peliharaan dapat melindungi dari berbagai bakteri umum seperti E.coli dan Salmonella yang dapat berpindah di antara hewan peliharaan dan manusia.
10. Vaksin melawan pneumonia melindungi diri dari COVID-19?
Vaksin terhadap pneumonia, seperti vaksin pneumokokus dan vaksin Haemophilus influenza tipe B (Hib), tidak memberikan perlindungan terhadap virus corona baru.
Virus ini sangat baru dan berbeda sehingga membutuhkan vaksin sendiri. Para peneliti sedang mencoba mengembangkan vaksin melawan 2019-nCoV, dan WHO mendukung upaya mereka.
11. Rutin membilas hidung garam mencegah infeksi dengan virus corona baru?
Tidak ada bukti bahwa mencuci hidung dengan garam secara teratur telah melindungi orang dari infeksi virus corona baru.
Ada beberapa bukti terbatas bahwa mencuci hidung dengan garam secara teratur dapat membantu orang pulih lebih cepat dari flu biasa. Tapi tidak untuk infeksi pernapasan.
12. Orang tua dan anak-anak rentan terkena virus corona?
WHO mengatakan orang-orang dari segala usia dapat terinfeksi oleh 2019-nCoV. Orang yang lebih tua, dan orang-orang dengan kondisi medis yang sudah ada sebelumnya (seperti asma, diabetes, penyakit jantung) tampaknya lebih rentan pada virus.
13. Antibiotik cegah virus corona?
Tidak, antibiotik tidak bekerja melawan virus, hanya bakteri. COVID-19 adalah virus dan, oleh karena itu, antibiotik tidak boleh digunakan sebagai sarana pencegahan atau pengobatan.
14. Ada obat khusus mencegah atau mengobati virus corona?
Sampai saat ini, tidak ada obat khusus yang disarankan untuk mencegah atau mengobati virus corona baru (COVID-19).
Mereka yang terinfeksi virus harus menerima perawatan yang tepat untuk meredakan dan mengobati gejala. Beberapa perawatan spesifik sedang diselidiki, dan akan diuji melalui uji klinis yang didukung penuh oleh WHO.
15. Mandi air panas mencegah virus corona?
WHO mengatakan mandi air panas tidak akan mencegah kalian terkena COVID-19. Suhu tubuh normal manusia tetap berada di sekitar 36,5 ° C hingga 37 ° C, terlepas mandi atau tidak.
Sebenarnya, mandi air panas dengan air yang sangat panas bisa berbahaya, karena bisa membakar tubuh.
Cara terbaik untuk melindungi diri dari COVID-19 adalah dengan sering membersihkan tangan. Dengan melakukan ini, kalian menghilangkan virus yang mungkin ada di tangan dan menghindari infeksi yang dapat terjadi saat menyentuh mata, mulut, dan hidung.
Catatan Redaksi: Jika Anda merasakan gejala batuk-batuk, demam, dan lainnya serta ingin mengetahui informasi yang benar soal virus corona Covid-19, sila hubungi Hotline Kemenkes 021-5210411 atau kontak ke nomor 081212123119.