Flores Timur Siaga 1 Virus Flu Babi Afrika

Jum'at, 06 Maret 2020 | 17:36 WIB
Flores Timur Siaga 1 Virus Flu Babi Afrika
ilustrasi virus babi - African Swine Fever [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Flores Timur melarang pasokan ternak babi dari luar daerah masuk ke wilayah setempat. Hal itu dilakukan untuk mencegah penularan virus African swine fever (ASF) atau virus flu babi Afrika.

Virus flu babi Arfika menyerang ternak babi di wilayah Pulau Timor, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

"Virus ASF yang sudah masuk di daratan Timor membuat kami di Flores Timur siaga satu untuk mengantisipasinya," kata Wakil Bupati Flores Timur Agustinus Payong Boli saat dihubungi, Jumat (6/2/2020).

Virus flu babi Afrika merupakan endemik dan belum ada obat atau vaksinnya sehingga jika ternak babi tertular maka akan mati dan menular ke ternak lainnya dengan cepat. Untuk itu pemerintah melarang agar pasokan dari luar daerah masuk ke Flores Timur, termasuk olahan makanan yang berbahan dasar babi, katanya.

Baca Juga: Ini Kata DP3 Sleman Soal Risiko penyebaran Flu Babi Afrika ke Manusia

"Misalkan hasil olahan daging babi Se'i. Daging olahan ini kalau mengandung kuman virus ASF maka virusnya bisa bertahan hidup hingga 30 hari. Ketika kita mengonsumsi dan sisa makanannya dimakan babi misalkan, maka otomatis akan terjangkit ke ternak lain," katanya.

Menurut dia, pasokan ternak babi dari luar daerah sangat berpotensi merugikan peternak lain di Flores Timur sehingga perlu upaya pencegahan secara serius.

Untuk itu Agustinus mengaku telah memerintahkan Sekretaris Daerah dan pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) setempat untuk mengantisipasi dan melarang masuknya ternak babi dalam kondisi hidup maupun daging olahan.

"Surat perintah juga sudah dikirim ke para camat dan kepala desa serta lurah dan pemangku kepentingan lain agar melakukan sosialisasi ke semua lapisan masyarakat terkait larangan ini," katanya.

Dia mengatakan pemerintah setempat terus menjaga pintu masuk transportasi, seperti jalur laut dari wilayah Pulau Timor yang masuk di Pelabuhan Feri Waibalun, Pelabuhan Feri Deri, jalur laut dari Kabupaten Lembata, maupun jalur darat dari Kabupaten Sikka, serta di Bandara Gewayantana, Larantuka.

Baca Juga: Waduh, Wabah Flu Babi Afrika Sudah Merambah Jerman dan Polandia!

"Kepada semua elemen masyarakat kami imbau agar jika melihat ada pasokan ternak babi dari luar Flores Timur maka silahkan melapor ke unsur pemerintah atau aparat keamaan terdekat agar ditolak atau dikirim kembali," katanya.

Agustinus mengingatkan bahwa fenomena serangan virus ASF sangat serius dan berbahaya bagi ternak babi yang tentunya akan berdampak buruk bagi perekonomian petani-peternak di kabupaten yang berada di bagian paling timur Pulau Flores itu. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI