Suara.com - Massa dari Front Pembela Islam (FPI) cs membakar bendera India saat berdemo di depan Kedutaan Besar India, Kuningan, Jakarta Selatan pada Jumat (6/3/2020). Mereka mengutuk peristiwa sektarian di India hingga menyebabkan puluhan orang meninggal dunia.
Pantauan Suara.com, ratusan massa berpakaian muslim mendatangi Kedutaan Besar India, mereka berbaris rapi menutup dua lajur Jalan Rasuna Said, depan Kedubes India.
Sekitar pukul 16.00 WIB atau setelah mereka menggelar salat ashar dan salat gaib, Jubir FPI sekaligus Ketua PA 212, Slamet Maarif masuk ke barikade polisi untuk melakukan negosiasi dengan pihak Kedubes India, namun tidak ada pejabat Kedubes yang berkenan menemui langsung.
Kedubes menginginkan pertemuan berlangsung dengan kondisi dingin, mendengar permintaan itu, Slamet Maarif menerima dan akan merancang pertemuan dalam satu minggu ke depan.
Baca Juga: Tolak Omnibus Law, Ratusan Buruh Perempuan Geruduk Kemen PPA
Setelah itu, salah satu orator dari mobil komando menyampaikan hasil negosiasi tersebut.
Salah satu orator itu sontak berteriak membakar bendera India yang sudah disiapkan para pendemo.
"Sekarang kita kumpulkan kaset, CD india, sekarang kita bakar benderanya, besok kita bakar Dubes-nya," kata orator tersebut.
Mendengar perintah tersebut, sejumlah peserta aksi langsung membentangkan bendera India dan membakarnya.
Dalam aksi kali ini, mereka mendesak pemerintah India untuk menghentikan genosida dan penganiayaan muslim, menghormati hukum internasional dan menerima resolusi PBB yang mengatur Kashmir membantah dan meninjau hukum diskriminatif, Citizenship Amendment (CCA) dan Nation Registration Act (NRA).
Baca Juga: Poster Buruh Buruh Wanita: Pemerintah Makin ke Sini kok Makin Ngawur
"Kami meminta semua pihak di Indonesia dan PBB untuk mengambil tindakan necessary untuk menghentikan India dari terorisme yang disponsori negara againts komunitas muslim mereka sendiri di dunia untuk berhenti lebih jauh pertumpahan darah dan perlakuan tidak manusiawi terhadap kaum muslim," kata koordinator aksi, Azam.