Doakan Muslim India, Massa FPI Salat Gaib di Tengah Jalan Rasuna Said

Jum'at, 06 Maret 2020 | 15:59 WIB
Doakan Muslim India, Massa FPI Salat Gaib di Tengah Jalan Rasuna Said
Massa dari Front Pembela Islam (FPI) Cs salat di sela-sela aksi di depan Kedutaan Besar India, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (6/3/2020) siang. (Suara.com/Tyo)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Massa dari Front Pembela Islam (FPI) Cs berdemo di depan Kedutaan Besar India, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (6/3/2020) siang. Di tengah aksi demo mereka menyempatkan diri untuk menunaikan salat berjamaah.

Pantauan Suara.com, ketika pukul 15.15 WIB, dari mobil komando terdengar adzan penanda waktu ashar.

Beberapa tokoh FPI seperti Yusuf Martak, Sobri Lubis, dan Slamet Maarif langsung mengingatkan peserta aksi untuk segera mengambil wudhu dan membentuk shaf antara laki-laki dan perempuan.

Peserta pun langsung mengambil wudhu mengunakan botol air mineral yang sudah dibawa.

Baca Juga: Ikut Turun Kawal Demo FPI Cs di Kedubes India, Dishub Kerahkan 280 Petugas

Shaf mereka pun membuat Jalan Rasuna Said dari arah Kuningan ke Menteng tertutup dan tidak bisa dilalui kendaraan.

Dalam salat kali ini mereka melakukan dua salat yakni salat ashar dan salat gaib untuk mendoakan umat Muslim di India yang tertindas.

Dalam aksi kali ini mereka mendesak pemerintah India untuk menghentikan genosida dan penganiayaan muslim, menghormati hukum internasional, dan menerima resolusi PBB yang mengatur Kashmir membantah dan meninjau hukum diskriminatif, Citizenship Amendment (CCA) dan Nation Registration Act (NRA).

Massa FPI dan konco-konconya berencana menggelar demonstrasi di depan Kedutaan Besar India, Kuningan, Jakarta Selatan pada Jumat (6/3/2020).
Massa FPI dan konco-konconya berencana menggelar demonstrasi di depan Kedutaan Besar India, Kuningan, Jakarta Selatan pada Jumat (6/3/2020).

"Kami meminta semua pihak di Indonesia dan PBB untuk mengambil tindakan necessary untuk menghentikan India dari terorisme yang disponsori negara againts komunitas muslim mereka sendiri di dunia untuk berhenti lebih jauh pertumpahan darah dan perlakuan tidak manusiawi terhadap kaum muslim," kata koordinator aksi, Azam.

Untuk diketahui, setidaknya 42 orang tewas akibat kerusuhan yang terjadi di Delhi, India. Kerusuhan terjadi ketika sekelompok ultranasionalis Hindu menyerang peserta aksi damai yang menuntut amandemen undang-undang kewarganegaraan .

Baca Juga: FPI Cs Mau Protes ke Kedubes India, Begini Rekayasa Lalin di Sekitar Demo

Menyadur dari Aljazeera.com, 200 orang terluka selama kericuhan yang berlangsung selama tiga hari tersebut. Para perusuh mengamuk, membunuh, dan merusak properti. Pertokoan dijarah dan sebuah masjid di dekat ibu kota India habis dibakar.

Kelompok muslim India menyebut UU amandemen kewarganegaraan (CAA) yang disahkan Desember lalu, mendiskriminasi mereka dan bertentangan dengan etos sekuler negara tersebut.

Perdana Menteri India Narendra Modi menuai kritikan dari publik karena tidak bertindak tepat waktu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI