Suara.com - Direktur Kesehatan Masyarakat Santa Clara, California, Amerika Serikat, Sara Cody menjadi sorotan pubik. Ia menjilat jemarinya saat melakukan konferensi pers usai mengumumkan larangan menyentuh mulut untuk mencegah virus corona.
Momen Sara Cody tanpa segaja menjilat jemarinya untuk membalikkan halaman sebuah kertas saat konferensi pers itu viral di media sosial.
Dialihbahasakan dari World of Buzz, Jumat (6/3/2020), awalnya Sara menyampaikan instruksi di hadapan media terkait pencegahan penyebaran virus corona. Ia mengedepankan praktek kebersihan agar terhindar dari virus corona.
Salah satu hal yang harus diperhatikan agar tidak mudah tertular virus dari Kota Wuhan, China itu adalah dengan tidak menyentuh bagian wajah.
Baca Juga: Pemeran Video Mesum Vina Garut Dituntut 5 Tahun Penjara
"Hari ini, awali pekerjaan dengan tidak menyentuk wajah karena salah satu penyebaran virus ketika Anda menyentuh mulut, hidung atau mata Anda," kata Sara seperti dalam video yang tersebar di media sosial.
Tak lama kemudian, Sara nampak hendak membalikkan kertas yang ia pegang. Sebelum membalikkannya ia justru menjilat jari telunjuknya terlebih dahulu.
Padahal, hanya berselang beberapat detik sebelumnya Sara menyampaikan untuk tidak menyentuh mulut agar terhindar dari virus corona.
Aksi Sara tersebut menuai sorotan dari publik di dunia. Mereka menilai Sara belum bisa memberikan contoh yang baik untuk masyarakat.
Mengutip laman Worldometers, Jumat (6/3/2020), data per hari ini pukul 02.20 GMT menulis kasus infeksi positif Covid-19 mencapai 98.421, dan 55.622 orang di antaranya berhasil sembuh. Adapun angka kematian mencapai 3.385 jiwa.
Baca Juga: Kejar Target 2020, BTN Resmikan Gedung Baru Kanwil I Bekasi
Angka kesembuhan saat ini telah mencapai lebih dari 50 persen total kasus positif. Sedangkan kasus kematian, mayoritas sebanyak 21,9 persen adalah mereka yang berusia 80 tahun ke atas.
Sisanya 8 persen mereka yang berusia 70 hingga 79 tahun, lalu 3,6 persen mereka yang berusia 60 sampai 69 tahun. Kelompok-kelompok usia ini diketahui memiliki sistem imunitas tubuh yang rendah.
Sedangkan risiko kematian lebih tinggi 0,9 persen pada mereka yang memiliki penyakit penyerta atau komorbid, penyakit yang sudah ada lebih dulu di tubuh seperti jantung (13,2 persen), diabetes (9,2 persen), gangguan pernapasan akut (8,0 persen), hipertensi (8,4 persen), dan kanker (7,6 persen).
Catatan Redaksi: Jika Anda merasakan gejala batuk-batuk, demam, dan lainnya serta ingin mengetahui informasi yang benar soal virus corona Covid-19, sila hubungi Hotline Kemenkes 021-5210411 atau kontak ke nomor 081212123119.