WNI Kena Corona, KPAI Minta Dinas Pendidikan Perketat Pengawasan Sekolah

Jum'at, 06 Maret 2020 | 13:42 WIB
WNI Kena Corona, KPAI Minta Dinas Pendidikan Perketat Pengawasan Sekolah
Petugas melihat uji coba mesin thermal scanner saat simulasi pencegahan penyebaran virus corona di Terminal Penumpang Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (3/3). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengimbau pada Dinas Pendidikan segera melakukan sosialisasi terhadap seluruh sekolah-sekolah agar menerapkan hidup sehat di lingkungan sekolah dalam menyikapi virus corona atau COVID-19.

Ketua KPAI Susanto mengatakan sekolah harus mengawasi siswanya untuk lebih sering mencuci tangan dan menerapkan pola hidup sehat selama berada di lingkungan sekolah.

"Satuan pendidikan terutama memberikan literasi kepada anak-anak kita agar tidak melakukan hal-hal yang itu akan menimbulkan pelemahan kualitas kesehatan kita makanya membiasakan cuci tangan pakai sabun sebelum makan, dan lain sebagainya, itu kan hal-hal yang sederhana namun sangat prinsip," kata Susanto saat ditemui di Kantor KPAI, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (6/3/2020).

Pihak sekolah kata Susanto, sebaiknya juga melakukan screening suhu badan kepada siapapun yang masuk ke lingkungan sekolah. Hal ini bertujuan untuk pencegahan virus asal China tersebut.

Baca Juga: Anies Sebut Jakarta Genting Virus Corona, Ade Armando: Omong Kosong Lebai

Terkait kebijakan meliburkan siswa karena isu virus corona, KPAI menyerahkannya kepada Dinas Pendidikan di daerah untuk memutuskan.

"Soal libur saya kira itu domain pemerintah nanti akan mengkaji lebih jauh dampak negatif dan jauhnya," tegasnya.

Diketahui, Sekolah internasional ACG School di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, mengakui salah satu gurunya suspect virus corona Covid-19.

Kepala ACG Jakarta Shawn Hutchinson melalui surat edaran yang didapat Suara.com, Selasa (3/3/2020), mengatakan sekolah diliburkan setelah terdapat guru yang diduga terinfeksi virus corona.

"Dengan sangat menyesal kami mengumumkan Sekolah ACG Jakarta akan ditutup untuk siswa, karyawan, orangtua, dan pengunjung mulai 3 Maret dan dibuka kembali pada 16 Maret," ujar Shawn dalam suratnya.

Baca Juga: Kenapa Anak-Anak Jarang Terinfeksi Virus Corona? Ini Kata Dokter Paru RSCM

Shawn menjelaskan, guru suspect corona itu sudah menjalani masa karantina untuk diperiksa. Namun, kalau sebelum 14 hari guru itu sudah dinyatakan negatif corona, keputusan libur ini bisa saja diubah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI