Jenderal Iran: Virus Corona adalah Senjata Biologi Buatan Amerika

Jum'at, 06 Maret 2020 | 13:21 WIB
Jenderal Iran: Virus Corona adalah Senjata Biologi Buatan Amerika
Warga Iran memakai masker antisipasi virus corona. (Foto: via Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Jenderal Iran, Hossen Salami mengatakan bahwa virus corona adalah senjata biologi buatan Amerika untuk menyerang China dan Iran.

Hossen Salami adalah seorang panglima Korps Pengawal Revolusi Islam. Menyadur dari Daily Star, Salami mengatakan pernyataan kontroversial ini di depan publik ketika mengunjungi Jerman pada Jumat (6/3/2020).

Salami berkata, "Kita akan menang melawan virus yang mungkin adalah produk invasi Amerika. Virus yang disebar ke China dan kemudian ke Iran, lalu ke seluruh dunia."

Kantor berita Mail Online melaporkan bahwa anggota Korps Pengawalan Revolusi Islam ini telah sering menyebarkan teori konspirasi. Teori-teori terebut bernada menyalahkan Amerika Serikat.

Baca Juga: Meggy Diaz Tak Sabar Tunggu Dilamar Tukul Arwana

Tensi permusuhan Iran dan Amerika semakin meningkat sejak pembunuhan jenderal terkemuka Iran, Qassem Soleimani dalam serangan pesawat tak berawak Amerika pada Januari lalu.

Sejauh ini tidak ada bukti yang bisa mendukung pernyataan Salami ini. Para peneliti percaya bahwa penyebaran virus di China ini berasal dari binatang lalu menular ke manusia. Meski begitu, para peneliti belum menemukan sumber asli virus tersebut.

Hingga Maret 2020, virus corona di Iran telah mencapai 2922 kasus, 92 orang diantaranya dinyatakan meninggal.

Menentang Virus Corona, Warga Iran Jilati Makam Suci Fatimah Al Maksumah

Sejumlah warga Iran menilati bangunan makam suci, sebagai bentuk protes atas kegagalan pemerintah mengatasi wabah virus corona Covid-19 yang melanda negara tersebut.

Baca Juga: Wulan Guritno Unggah Foto Natural Saat di Jogja, Netizen: Tampak Bersinar

Video dan foto warga yang menjilati haram (makam) suci tersebut banyak tersebar di dunia maya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI