Kunjungi Kantor Bakamla, Mahfud MD Sebut Laut Indonesia Rumit dan Rawan

Jum'at, 06 Maret 2020 | 13:05 WIB
Kunjungi Kantor Bakamla, Mahfud MD Sebut Laut Indonesia Rumit dan Rawan
Menkopolhukam Mahfud MD dimintai keterangan wartawan usai menghadiri acara bedah buku di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Sabtu (29/2/2020). - (SuaraJogja.id/Mutiara Rizka)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD melakukan kunjungan kerja ke kantor Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI di Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, Jumat (6/3/2020).

Dalam kesempatan itu, Mahfud menyebut kalau laut Indonesia itu luas, kaya, rumit dan rawan.

Hal itu disampaikan Mahfud seusai melihat situasi laut Indonesia melalui komando pengendalian atau kodal milik Bakamla RI. Melalui kodal itu, Mahfud bisa melihat bagaimana kondisi laut di tanah air.

Menkopolhukam Wiranto (kemeja putih) saat tiba di kantor Bakamla, Jakpus, Jumat (6/3/2020). (Suara.com/Ria Rizki).
Menkopolhukam Wiranto (kemeja putih) saat tiba di kantor Bakamla, Jakpus, Jumat (6/3/2020). (Suara.com/Ria Rizki).

"Jadi dari sini kami tadi bisa misalnya di Natuna itu ada kapal sedang bergerak ke mana darimana, di Papua juga, di Surabaya juga kita bisa lihat dari kodal sini," kata Mahfud.

Baca Juga: Mahfud MD: Penceramah Boleh pakai Humor Tapi Tidak Jorok

Mahfud menyebutkan rumit yang dimaksud itu lantaran peraturan perundang-undangannya yang sangat banyak karena terdapat tujuh instansi yang bertanggung jawab dalam keamanan laut. Masing-masing instansi tersebut memiliki regulasinya sendiri.

Sedangkan kalau rawan itu ialah karena laut Indonesia kaya akan sumber daya alamnya, maka mengundang kapal-kapal asing untuk masuk ke wilayah laut Indonesia untuk mencuri ikan. Karena rumit dan rawan itulah maka pemerintah memutuskan untuk menyederhanakan regulasi keamanan laut melalui Omnibus Law.

"Nah itulah perlunya kemudian adanya kesatuan komando pengendaliannya itu supaya lebih sederhana daripada yang ada sekarang," kata dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI